BMKG Rilis Informasi Gempa Bumi M 3,1 Guncang Sintang – Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi tentang gempa bumi. Gempa Bumi dengan kekuatan M 3,1 mengguncang timur laut kecamatan sintang, kalimantan barat.
Pusat gempa berada di darat 48.63 km Timur laut kec. Sintang. Terjadi pada 27/03/2019 – 05:40:14 WIB.
Gempa ini dipastikan tidak menyebabkan Tsunami. Untuk itu masyarakat diminta untuk tetap tenang dan waspada.
Dilansir dari tribun kalbar Terkait hal ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Kalbar memberikan penjelasannya.
“Kalimantan Barat secara geologi dan tektonik sebagian besar wilayahnya banyak terdapat kelurusan dari sesar tua,” ungkap Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi BMKG Kalbar, Soetikno, Rabu (27/03/2019).
Singkawang dan Bengkayang, yang pada 2011 lalu sempat heboh karena diguncang gempa lebih dari 4 Skala Ritchter (SR), memang masuk dalam ‘zona merah’.
Sebab, di lokasi ini menurutnya terdapat sesar yang ada dan sudah lama dikenali sebagai Formasi Sintang yang berumur Oligosen berupa sesar mendatar sinistral, yaitu Sesar Adang.
Sementara itu, ia mengutip penelitian Suntoko dan Sutopo pada 2013 bahwa dataran rendah di Kalimatan Barat sebagian besar wilayah pesisirnya didominasi oleh endapan material alluvium dan pasir.
Namun pulau Kalimantan diungkapnya selama ini memang dikenal sebagai kawasan dengan tingkat aktivitas seismisitas yang sangat rendah.
Tingkat aktivitas gempabumi yang terjadi di Kalimantan jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan aktivitas gempabumi di wilayah lain di Indonesia, seperti di Sumatera, Jawa, Bali, Nusatenggara, Sulawesi, dan Papua.
Sehingga dengan demikian memang masih relatif lebih aman dari wilayah lainnya di Indonesia.
Hanya saja, katanya, peristiwa gemopa di Kalbar menjadi sesuatu yang relatif sulit dideteksi.
Dengan adanya sesar Adang di beberapa wilayah Kalbar, menyimpan potensi terjadinya gempa kapan saja dan di mana saja.
“Hingga saat ini belum ada satu institusipun yang bisa memprediksikan akan terjadinya gempa, bahkan negara maju sekalipun seperti jepang atau amerika juga belum bisa. Jadi, jika ada yang memprediksikan akan terjadi gempa, maka fix itu adalah hoax,” pungkasnya.