Scroll untuk baca artikel
Nasional

Inggris, Perancis, Jerman, dan Uni Eropa Khawatirkan Sikap Iran

×

Inggris, Perancis, Jerman, dan Uni Eropa Khawatirkan Sikap Iran

Sebarkan artikel ini
Inggris, Perancis, Jerman, dan Uni Eropa Khawatirkan Sikap Iran
Markas besar Badan Pengawas Nuklir PBB (IAEA) di Wina, Austria, 12 Juni 2017. (Foto: dok).
Inggris, Perancis, Jerman, dan Uni Eropa Khawatirkan Sikap Iran
Markas besar Badan Pengawas Nuklir PBB (IAEA) di Wina, Austria, 12 Juni 2017. (Foto: dok).

Inggris, Perancis, Jerman, dan Uni Eropa Khawatirkan Sikap Iran – Dalam sebuah pernyataan bersama, Inggris, Perancis, Jerman dan Uni Eropa mengungkapkan.

Mereka selama ini bersikap konsisten dan jelas bahwa komitmen mereka terhadap kesepakatan nuklir itu bergantung pada kepatuhan sepenuhnya Iran, dan mendesak Teheran untuk tidak mengambil tindakan-tindakan lebih jauh yang bisa merusak kesepakatan itu.

Negara-negara besar yang masih bersiteguh menghormati kesepakatan internasional tahun 2015 untuk membatasi pengembangan senjata nuklir Iran, Selasa (2/7), menyuarakan kekhawatiran mereka setelah Iran melampaui batas kepemilikan cadangan uranium kadar rendahnya,

Ketiga negara itu dan Uni Eropa mengatakan, mereka kini mempertimbangkan untuk mengambil langkah berikutnya terkait sikap Iran itu.

Iran, Senin (1/7), mengumumkan, cadangan uraniumnya telah melampaui batas 300 kilogram, atau melebihi ketentuan yang ditetapkan dalam kesepakatan. Pengakuan Iran itu belakangan dikukuhkan Badan Pengawas Nuklir PBB (IAEA).

Menlu Iran Javad Zarif menyatakan, melampaui batas cadangan uranium tidak melanggar kesepakatan nuklir karena perjanjian itu memiliki pasal yang memungkinkan suatu pihak mengambil tindakan jika pihak laintidak memenuhi kesepakatan.

Ia mengatakan, Iran berkomitmen memenuhi kewajibannya terkait kesepakatan tersebut jika Inggris, Perancis, Jerman dan Uni Eropa juga memenuhi komitmen ekonomi mereka berdasarkan kesepakatan itu.

Rusia dan China, yang juga masih terlibat dalam kesepakatan itu, keberatan dengan sikap Iran yang melanggar ketentuan cadangan uranium.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *