Scroll untuk baca artikel
Nasional

Iran akan Gelar Laga Sepak Bola Putri Pertama Sejak Revolusi 1979

×

Iran akan Gelar Laga Sepak Bola Putri Pertama Sejak Revolusi 1979

Sebarkan artikel ini
Iran akan Gelar Laga Sepak Bola
Iran akan Gelar Laga Sepak Bola
Stadion Iran akan Gelar Laga Sepak Bola Putri Pertama Sejak Revolusi 1979

Stadion Iran akan Gelar Laga Sepak Bola Putri Pertama Sejak Revolusi 1979

Stadion terbesar Iran akan menggelar laga sepak bola putri untuk pertama kali sejak revolusi Iran, kantor berita AFP melaporkan, mengutip laporan kantor berita semi resmi Iran, ISNA, Minggu (30/12).

Timnas sepak bola putri Iran akan berhadapan dengan Rusia di Stadion Azadi untuk pertandingan persahabatan menjelang Olimpiade Tokyo 2020, kata Ketua Federasi Sepak Bola Iran, Mehdi Taj, kepada ISNA.

Hanya penonton perempuan yang boleh menyaksikan laga itu. Tapi belum ada kepastian mengenai jadwal pertandingan.

Sejak Revolusi Iran 1979, perempuan Iran tidak diperbolehkan menyaksikan langsung pertandingan sepak bola di stadion-stadion. Para ulama beralasan mereka harus dilindungi dari suasana maskulin dan pemandangan pria-pria yang mengenakan busana semi terbuka.

Para ulama Iran juga khawatir sentuhan fisik tak sengaja antara laki-laki dan perempuan saat berdesakan keluar stadion.

Beberapa bulan terakhir peraturan mulai melunak. Pada November, sekitar 850 perempuan terpilih untuk menyaksikan laga final Liga Champions Asia antara Klub Persepolis Iran dan Klub Kashima Antlers dari Jepang.

Untuk menyaksikan laga itu, para penonton perempuan disediakan tempat duduk di tempat terpisah dan masuk dua jam sebelum laga dimulai untuk menghindari kemungkinan berdesakan.

Saat berlangsung laga Piala Duni pada Juni, beberapa perempuan Iran juga boleh menyaksikan siarang langsung televisi laga timnas Iran di Azadi.

Ada beberapa kesempatan langka saat perempuan Iran diperbolehkan menonton pertandingan sepak bola. Tapi isu itu terus memecah para otoritas.

Setelah para perempuan menghadiri laga persahabatan Iran-Bolivia pada Oktober, kantor Jaksa menyatakan hal itu tidak akan terjadi lagi karena akan mengarah pada “perbuatan dosa.” [ft]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *