Scroll untuk baca artikel
Nasional

Kalbar Utus 25 Penari Kolosal Tampil di Istana Negara Pada HUT RI ke-79

×

Kalbar Utus 25 Penari Kolosal Tampil di Istana Negara Pada HUT RI ke-79

Sebarkan artikel ini
Keberangkatan para penari tersebut dilepas secara resmi oleh Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Windy Prihastari Harisson, di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat pada Selasa (6/8/2024).
Windy Prihastari bersama penari

Gencil News – Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) turut memeriahkan acara dengan mengirimkan 25 penari Kolosal untuk tampil dalam kegiatan Tarian Kolosal di Istana Negara, Jakarta, pada tanggal 17 Agustus 2024.

Keberangkatan para penari tersebut dilepas secara resmi oleh Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Windy Prihastari Harisson, di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat pada Selasa (6/8/2024).

Tarian yang akan dibawakan adalah Tari Rentak Kapuas, yang menggambarkan semangat masyarakat Kalimantan Barat dalam mengarungi kehidupan.

Sungai Kapuas, yang mengalir di seluruh jantung kehidupan provinsi ini, dijadikan simbol kebersamaan dalam mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.

Tari Rentak Kapuas, yang gerakannya bersumber pada tradisi Melayu dan Dayak, dikembangkan menjadi lebih menarik dan dinamis.

Properti kipas digunakan dalam tarian ini sebagai simbol air dan sungai, serta menggambarkan Ikan Siluk atau Arwana, ikon Kalimantan Barat yang melambangkan kemegahan dan kesejahteraan.

Usai menyaksikan tarian seremonial yang akan ditampilkan di Istana Negara, Windy Prihastari Harisson mengungkapkan apresiasinya terhadap tarian tersebut.

“Saya berpesan seperti biasa bawa nama Kalimantan Barat, jangan membuat dan bersikap yang tidak baik di sana karena kalian (penari) berada di Jakarta atas nama Kalimantan Barat. Bukan atas nama pribadi, atas nama sanggar tetapi atas nama Kalimantan Barat,” ujarnya.

Windy juga menyampaikan bahwa para penari akan berada di Jakarta selama 9 hari.

“Sembilan hari itu bukan waktu yang sebentar, karena 9 hari itu waktu yang sangat panjang. Maka dari itu saya meminta untuk tetap disiplin dan baju-baju yang kalian gunakan saat ini memang baju yang digunakan saat menari dan kami persiapkan semaksimal mungkin, sebagus mungkin. Karena kita mau penampilan kita dilihat dengan komentar positif, sehingga dapat mengharumkan nama Kalimantan Barat,” harapnya.

Lebih lanjut, Windy menegaskan bahwa Tari Rentak Kapuas ini adalah tarian yang khusus diciptakan untuk mewakili Kalimantan Barat dan dibina langsung oleh Disporapar Kalimantan Barat.

“Alhamdulillah kita sudah mempunyai tarian khusus yang mewakili Kalimantan Barat. Sekali lagi selamat dan sukses, ini adalah awal dari semua. Bukan tidak mungkin setelah banyak yang melihat kalian (para penari) di sana, ada salah satu duta besar yang ingin mengundang kalian. Jadi, tampilah sebaik mungkin walaupun kesempurnaan itu hanya milik Allah, tapi kita wajib berusaha dan jangan cepat puas dengan pujian-pujian,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *