Scroll untuk baca artikel
Nasional

Menteri dan Kepala Daerah Diwajibkan Pakai Kendaraan Listrik

×

Menteri dan Kepala Daerah Diwajibkan Pakai Kendaraan Listrik

Sebarkan artikel ini
Presiden Dorong Kerja Sama Kepala Daerah dengan TPID dan TPIP untuk Kendalikan Inflasi
Presiden Dorong Kerja Sama Kepala Daerah dengan TPID dan TPIP untuk Kendalikan Inflasi

Gencil News – Setelah naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM), pemerintah pusat kemudian mengumumkan instruksi presiden (inpres) yang mewajibkan pemerintah pusat maupun daerah untuk menggunakan kendaraan listrik.

Aturan tersebut tertuang dalam Inpres Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Presiden Joko Widodo (Jokowio) telah menandatangani Inpres tersebut pada Rabu, 14 September 2022.

“Kendaraan listrik adalah bagian dari desain besar transisi energi, dari energi fosil ke energi baru terbarukan. Untuk mewujudkan desain besar itu, pemerintah memulainya dengan melakukan transisi dan konversi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik,” ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melalui keterangan resmi, dikutip Kamis (15/9/2022).

Baca juga  Pesan Jokowi Berani Korupsi Jangan Hanya Ingat Penjara

Ia mengatakan Inpres tentang kendaraan listrik menjadi kendaraan dinas merupakan upaya pemerintah untuk menyelamatkan dunia dari ancaman perubahan iklim.

“Masa di saat negara lain berlomba-lomba menyelamatkan dunia dari ancaman perubahan iklim kita hanya jadi penonton. Kita harus jadi aktor utama. Dan Inpres ini memberikan semangat untuk mewujudkan itu,” tegasnya.

Baca juga  Mohammed Dewji Bilyuner Termuda di Afrika “Selamat” dari Penculikan

Ia juga menjelaskan jika konversi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik menjadi solusi atas persoalan besarnya anggaran subsidi BBM di APBN.

Dengan itu dapat menekan impor minyak sehingga terjadi penghematan devisa dan tercipta kemandirian energi nasional.

“Kalau sebelumnya menggunakan kendaraan berbasis BBM yang berasal dari fosil dan mahal karena harus impor, sekarang digantikan kendaraan listrik yang sumber energinya lebih murah dan diproduksi dalam negeri. Penghematan devisa negara bisa mencapai Rp2.000 triliun lebih,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *