Scroll untuk baca artikel
Nasional

Paus Fransiskus Sambangi Masjid Istiqlal

×

Paus Fransiskus Sambangi Masjid Istiqlal

Sebarkan artikel ini
Paus Fransiskus
Foto Paus Fransiskus dipajang di samping salib di toko Avila menjelang kunjungannya, Jakarta, 31 Agustus 2024. (Foto: REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

Paus Fransiskus Sambangi Masjid Istiqlal pada kunjungannya di Jakarta. Masjid Istiqlal, sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara, menjadi salah satu lokasi penting yang akan dikunjungi Paus Fransiskus. Keunikan masjid ini terletak pada adanya “Terowongan Persahabatan” yang menghubungkannya langsung dengan Gereja Katedral Jakarta. Terowongan sepanjang 28,3 meter ini dibangun pada tahun 2020 sebagai simbol persahabatan dan kerukunan antara umat Islam dan Katolik di Indonesia.

Seorang perempuan berpose dengan potongan gambar Paus Fransiskus di Katedral Jakarta menjelang kunjungannya, di Jakarta, 31 Agustus 2024. (Foto: REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

Dalam kunjungannya, Paus Fransiskus dijadwalkan untuk menghadiri pertemuan lintas agama di Masjid Istiqlal. Imam besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, menyambut baik kunjungan ini dan mengajak seluruh masyarakat untuk menghormati tamu agung tersebut. “Apa pun agamamu, mari kita hormati tamu kita,” ujarnya.

Antusiasme Umat Katolik Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus

Kunjungan Paus kali ini membawa kegembiraan tersendiri bagi umat Katolik di Indonesia, yang belum pernah mengalami kunjungan kepausan selama lebih dari tiga dekade. Maria Regina Widyastuti Sasongko, seorang umat Katolik berusia 77 tahun, menyatakan harapannya untuk bertemu langsung dengan Paus. “Jika saya bisa bertemu dengannya, saya hanya bisa menundukkan kepala,” katanya.

Simbol Persahabatan Antarumat Beragama

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa kunjungan Paus adalah simbol persahabatan dan kerukunan antara berbagai agama di Indonesia. Menurutnya, kunjungan ini menjadikan Indonesia sebagai barometer perdamaian dan pilar toleransi di dunia. Namun, sejarah kerukunan beragama di Indonesia tidak selalu berjalan mulus, dengan adanya diskriminasi terhadap agama minoritas yang masih sering terjadi.

Warga berfoto di depan Masjid Agung Istiqlal, Jakarta, 31 Agustus 2024. (Foto: REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

“Kunjungan Paus menjadikan Indonesia sebagai barometer perdamaian dan pilar toleransi,” katanya kepada Reuters.

Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih menghargai keberagaman dan memperkuat kerukunan antarumat beragama. Kunjungan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat persahabatan antara umat Islam dan Katolik, serta menjadikan Indonesia sebagai contoh toleransi di dunia.

Paus Fransiskus dan Lawatannya ke Asia Pasifik

Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik dunia yang saat ini berusia 87 tahun, akan memulai perjalanannya dari Indonesia pada Selasa (3/9). Setelah mengunjungi Indonesia, Paus dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke beberapa negara lain, termasuk Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Rangkaian perjalanan ini menimbulkan kekhawatiran terkait kondisi kesehatan Paus, namun semangatnya untuk menyebarkan pesan perdamaian tetap kuat.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi peristiwa bersejarah yang dinantikan oleh berbagai kalangan, terutama umat Katolik dan Muslim di tanah air. Pada minggu depan, Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Masjid Istiqlal di Jakarta, sebagai bagian dari perjalanan panjangnya selama 12 hari di kawasan Asia Pasifik. Kunjungan ini diharapkan menjadi simbol kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *