Sutarmidji meminta para lulusan pelatihan tenaga Satuan Pengamanan (Satpam) dapat beradaptasi dengan kemajuan zaman dan era globalisasi.
Satpam harus terus belajar dan mengikuti perkembangan dan kemajuan zaman yang saat ini memasuki era revolusi industri digital atau yang biasa disebut 4.0 (four point zero).
Berbagai aspek yang semakin menuntut manusia bekerja lebih cepat dan tangguh, menuntut daya saing yang tinggi untuk memenangkannya.
“Satpam tidak lagi hanya sebagai penunggu pintu masuk dan pintu keluar, tidak lagi hanya duduk-duduk di dalam pos penjagaan tetapi harus lebih kreatif, inovatif dan berupaya mengembangkan fungsinya untuk memahami semua kondisi di lingkup ruang tugasnya serta memahami gejala-gejala tindak kriminal dengan modus yang semakin canggih dan bervariasi saat ini,” kata H Sutarmidji, Senin (18/11) saat penutupan Pelatihan Satpam di Halaman Upacara SPN Polda Kalbar.
“Jangan pula nanti setelah ini saudara datang ke kita untuk menuntut di pekerjakan dimana, kami hanya memfasilitasi untuk saudara mendapat sertifikat atau mendapat pelatihan, tapi upaya untuk saudara di terima iya, tapi itu bukanlah kewajiban kami,” jelasnya.
Tahun 2020 Pemprov Kalimantan Barat kembali akan membuat kegiatan serupa. Pemerintah Provinsi mengupayakan 200 atau 300 orang dapat mengikuti kegiatan pelatihan satpam.
“Ketika pelabuhan ada, industri ada dan menjadi tempat orang untuk berinvestasi. Kita hanya meminta kepada mereka agar satpam yang di ambil sudah mempunyai sertifikat, karena sertifikasi itu penting supaya saudara bisa menjadi tenaga kerja yang profesional,” ujarnya.