Gencil News – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi turun langsung menangani tanggul jebol di wilayah Tanjung Mas, Senin (23/5) malam.
Ia menyebut ada dua titik tanggul yang jebol yaitu di area sekitar PT Lamicitra Nusantara dan Kampung Ujung Seng. Air pasang tertinggi dalam waktu satu dekade terakhir di Kota Semarang menyebabkan sejumlah tanggul jebol.
“Puncak air pasang tertinggi sebelumnya terjadi bulan Juni tahun 2020 ketinggiannya 1,8 meter. Dan untuk hari ini ketinggian air pasang mencapai 2,1 meter. Jadi sebagian limpas, sebagian lagi membuat tanggul jebol,” terang Wali Kota Semarang tersebut.
Dari kejadian tersebut, ia mencatat 6 RW terdampak.
“Sedulur – sedulur yang terdampak kami catat hingga saat ini sampai 6 RW di wilayah pesisir Kota Semarang, yang sebagian besar masyarakat tidak menghendaki mengungsi,” tuturnya.
Ia menegaskan distribusi bantuan dimulai pada malam hari saat dirinya tiba di lokasi.
“Malam ini kita mulai kirimkan tiga ribu nasi bungkus, lalu juga ada dari Pak Kapolrestabes dan Pak Dandim, serta kawan – kawan swasta yang akan terlibat,” jelasnya.
Sementara itu terkait penanganan tanggul jebol sendiri Hendi menerangkan telah berkomunikasi dengan jajarannya di Dinas Pekerjaan Umum. Pihaknya akan membangun tanggul darurat tersebut dibangun dengan menumpuk karung berisi pasir.
“Kawan – kawan malam hari ini mulai membuat tanggul dari karung diisi pasir sebanyak mungkin. Pembuatan tanggul itu akan kita upayakan dari malam ini hingga besok dini hari,” tegasnya.
“Tadi beberapa daerah di pesisir utara juga sudah mengeluhkan hal yang sama. Hanya di Kota Semarang ini di luar dugaan, karena ada satu titik yang selama ini aman – aman saja, tapi hari ini kita lihat kedalamannya 1 sampai 1,5 meter,” ungkap Hendi.