Gencil News – Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, memberikan jawaban yang menohok melalui akun Twitter-nya @gibran_twett, sebagai tanggapan atas aduan warga yang tidak mendapatkan solusi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta terkait pelayanan administrasi.
Emosi yang meluap dari Gibran ini berawal dari aduan yang diterima mengenai pelayanan administrasi di Pemkot Surakarta. Pasalnya, Pemerintah Kota telah menetapkan aturan pelayanan masyarakat pada hari Jumat dengan waktu terbatas, yakni dimulai dari jam 07.00 WIB hingga 11.30 WIB.
Dalam cuitannya, Gibran merasa frustrasi dengan situasi ini dan mengekspresikan kekecewaannya terhadap penanganan aduan warga yang tidak memberikan solusi yang memuaskan. Ia menyatakan bahwa pelayanan publik harus lebih responsif dan berpihak kepada kepentingan masyarakat.
“Pripun nggih mas… ngurus surat-surat kange pegawai karyawan… Sabtu Minggu libur Jumat tutup jam 11 … bingung niki nguruse kapan malih … Senin sampe Jumat tasih nyambut gawe … wancine Jumat rodo longgor malah tutup .. (Gimana ya mas, ngurus suat buat pegawai karyawan. Sabtu-Minggu libur, Jumat tutup Jam 11. Bingung ini ngurus surat kapan lagi. Senin sampai Jumat masih kerja, waktunya Jumat agak longgar malah tutup),” tulis akun @Msidiqprasetyo yang mencolek akun twitter Gibran,
“Selamat pagi… berikut respon Bagian Organisasi,” cuit akun tersebut.
Lantas keluhan via Twitter tersebut dibalas akun resmi @PEMKOT_SOLO. Akun menjawab dengan melampirkan surat putusan soal aturan jam kerja.
Dalam respon tersebut, akun @PEMKOT_SOLO menampilkan gambar dengan informasi tentang jam kerja di lingkungan Pemkot Surakarta. Pada hari Senin hingga Kamis, jam kerja dimulai dari pukul 07.15 hingga 16.00 dengan waktu istirahat dari pukul 12.00 hingga 12.30 WIB. Sementara itu, pada hari Jumat, jam pelayanan berlangsung dari pukul 07.00 hingga 11.30 WIB, mengacu pada Peraturan Wali Kota Surakarta Nomor 7 Tahun 2016 tentang Hari dan Jam Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kota Surakarta.
Gibran membalas cuitan tersebut dengan bahasa Jawa.
“Aku enggak senang caramu jawab keluhan warga. Enggal solutif blas. Sudah, saya urus sendiri saja,” tulis Gibran.