GENCIL NEWS – Dea Winnie Pertiwi membagikan kisahnya yaitu dalam 4 hari ia harus kehilangan keluarganya akibat Covid-19.
Dea Winnie Pertiwi asal Surabaya menceritakan kronologi ketika dirinya kehilangan satu persatu keluarganya, mulai dari orang tua, kakak kandung, dan keponakan yang masih dalam kandungan.
Dea menceritakan virus itu pertama kali menular dari kakak iparnya. Saat itu kakak iparnya tengah mengantar istrinya (kakak kandung Dea). Yang tengah hamil ke rumah sakit untuk mengontrol kandungannya, pada pertengahan bulan Mei lalu.
Setelah memeriksakan kandungan di sebuah rumah sakit di Kecamatan Semampir, Surabaya pada pertengahan Mei.
Sakit beruntun dialami keluarga itu sepulang sang kakak memeriksakan kandungannya. Awalnya, suami kakaknya yang mengalami sakit.
Namun kemudian suami kakaknya sembuh, dan berganti kakaknya yang tengah hamil merasakan sakit. Dibawa ke Rumah Sakit Puri Raharja Surabaya, kakaknya menjalani rapid test di sana. “Sempat di rapid test hasilnya negatif,” kata Dea.
Penyakit kakak DW yang tengah mengandung tak kunjung sembuh. Bahkan sang kakak mengalami sesak napas.
Kakaknya dinyatakan positif Covid-19 pada 26 Mei 2020. Sang kakak pun menjalani isolasi di Rumah Sakit PHC Surabaya.
Dea mendapat kabar kakaknya harus menggunakan ventilator untuk membantu pernapasannya. “Saat itu tim dokter memberi kabar, jantung janin kakak saya berhenti berdetak,” tutur DW.
Pada tanggal 30 Mei 2020 kakaknya menjalani operasi untuk mengeluarkan janin. Dan sehari setelahnya atau 31 Mei 2020 kakaknya meninggal dunia.
“Saat itu satu rumah lagi sakit, selang dua hari mama nggak kuat minta ke rumah sakit juga,” papar Dea.
Ibunda Dea dibawa ke rumah sakit, kondisi ayahnya pun memburuk dan harus dilarikan ke rumah sakit. Sehingga ayah dan ibunya dirawat bersama dalam satu ruang isolasi.
Sedihnya, satu persatu anggota keluarga meninggal dunia. Pertama ialah keponakan, yang ada di dalam kandungan sang kakak.
Disusul ayahnya, lalu kakaknya yang sedang mengandung dan terakhir ibundanya. Kakaknya meninggal dengan jarak 3 hari ibunya meninggal.