Gencil News – Kontroversi terjadi saat khotbah salat Idulfitri di Lapangan Tamanan, Bantul, Yogyakarta. Sebuah video viral memunculkan kontroversi saat momen jemaah meninggalkan tempat salat Idulfitri ketika sang khatib menyampaikan khotbah.
Isi ceramah yang menyinggung dugaan kecurangan pemilu yang di lakukan oleh pejabat negara menjadi pemicu peristiwa tersebut.
Video yang di unggah di media sosial oleh @merapi_uncover itu menunjukkan kejadian yang terjadi di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, DIY.
Khatib, dalam khotbahnya, menyinggung soal kecurangan yang di duga terjadi dalam pemilu 2024. Ia menyoroti peran para pejabat negara dalam kecurangan tersebut, serta menekankan bahwa pelaksanaan pemilu tersebut sarat dengan kecurangan. Presiden Joko Widodo pun di sebut-sebut terlibat dalam praktik kecurangan tersebut.
Berikut potongan isi khotbah yang terdengar dalam video:
“Oleh para pejabat negara menjadi sangat lebih memalukan dan memuakkan karena kecurangan dalam pemilu yang dinilai banyak pihak sebagai yang terburuk dalam sejarah Indonesia. Ironisnya, problematika pelanggaran pemilu yang sering di sebut terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif terjadi justru terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai presiden RI, sebagaimana yang tersebar luas di media sosial dan surat kabar. Sebab itu mereka yang dahulu merasa sebagai pemilih sebaiknya istighfar karena pilihannya telah membuat kecewa banyak pihak.”
Berikut adalah kronologi peristiwa dan respons dari pihak terkait:
- Isi Khotbah yang Kontroversial: Dalam khutbahnya, khatib menyentuh dugaan kecurangan pemilu yang di lakukan oleh pejabat negara. Yang oleh banyak pihak di anggap sebagai yang terburuk dalam sejarah demokrasi Indonesia. Isi ceramah yang menyinggung topik politik ini memicu sebagian jamaah untuk meninggalkan tempat salat.
- Penyelidikan oleh Kemenag Bantul: Kemenag Bantul turut menginvestigasi kebenaran video yang viral tersebut. Hasilnya, salat Idulfitri di Lapangan Tamanan di selenggarakan oleh panitia Peringatan Hari Besar Islam setempat.
- Identitas Khatib: Khatib dalam video tersebut di identifikasi sebagai seorang akademisi atau dosen di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sekitar 25% jamaah memilih untuk meninggalkan lapangan ketika khotbah tersebut menyentuh topik politik.
- Permintaan Maaf dari Panitia: Panitia penyelenggara acara meminta maaf atas kejadian ini. Mereka mengakui kesulitan dalam mencari khatib untuk salat Idulfitri,. Sementara sang dosen yang bersangkutan sebelumnya sudah pernah menjadi khatib dengan materi ceramah yang di anggap biasa.
- Pernyataan dari UAD: Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menegaskan bahwa sang dosen sudah tidak aktif mengajar di kampus tersebut, membubarkan asumsi bahwa universitas tersebut terlibat dalam kontroversi khotbah tersebut.