Scroll untuk baca artikel
Nusantara

Mesin Pesawat Batik Air Mati di Yogyakarta, Begini Penjelasan Lion Group

×

Mesin Pesawat Batik Air Mati di Yogyakarta, Begini Penjelasan Lion Group

Sebarkan artikel ini
Mesin Pesawat Batik Air Mati
Pesawat Batik Air (ilustrasi) - Foto Wikipedia

Mesin pesawat Batik Air mati sesaat sebelum lepas landas di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Jumat (22/11/2024), menjadi viral di media sosial. Insiden ini menimbulkan keresahan di kalangan penumpang, yang harus menunggu hingga satu jam lebih akibat penundaan penerbangan.

Dalam sebuah video yang diunggah akun @viralcore, terlihat kondisi kabin pesawat yang gelap disertai suara seperti mesin sepeda motor. Banyak warganet mempertanyakan penyebab insiden ini.

Penjelasan Soal Mesin Pesawat Batik Air Mati

Menanggapi keluhan warganet, Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh masalah pasokan listrik dari Ground Power Unit (GPU) yang disediakan pihak ketiga.

“Ketika proses menyalakan mesin (engine start) dimulai, sumber tenaga listrik dari GPU mengalami gangguan tak terduga, sehingga menyebabkan kabin pesawat gelap,” ungkap Danang, Kamis (12/12/2024).

Suara Bising yang Normal di Airbus 320-200

Menurut Danang, suara bising yang terdengar saat insiden berlangsung bukanlah tanda kerusakan mesin. “Suara itu berasal dari sistem hidrolik pesawat Airbus 320-200. Ini merupakan bagian dari operasi standar pesawat,” jelasnya.

Namun, untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang, Batik Air memutuskan mengganti pesawat dengan unit lain.

Danang juga menegaskan bahwa Batik Air selalu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang. Manajemen meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berjanji akan memperbaiki layanan agar insiden serupa tidak terulang.

Sebagai bagian dari langkah antisipasi, Lion Group memastikan akan bekerja sama dengan penyedia layanan Ground Support Equipment (GSE) untuk meningkatkan kualitas pasokan listrik ke pesawat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *