Gencil.News – Sebuah video viral menampilkan berisi tradisi jawa yang menggebrak kasur bayi guna membuat bayi tidak kagetan.
Hingga Senin (4/6/2023), video itu sudah dilihat lebih dari 141.700 kali dan mendapat sekitar 14.200 komentar.
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok Altaf kaivan Arshaka pada Kamis (1/6/2023).
Dalam video itu terlihat seorang bayi yang direbahkan di kasur dikagetkan dengan cara digebrak kasurnya oleh seorang ibu-ibu.
Terapi ini katanya bertujuan untuk membuat bayi tidak mudah kaget. Dalam video itu juga disebutkan bahwa bayi tersebut masih berumur 9 hari.
Video itu pun menuai beragam komentar, termasuk dari spesialis khusus tumbuh kembang anak.
Salah satunya Dokter Spesialis Anak RSIA Tumbuh Kembang Miza Dito Afrizal menanggapi video viral tersebut dengan menyatakan bahwa tindakan itu dapat membahayakan bayi.
ia menyampaikan beberapa dampak bagi bayi akibat terapi tradisional itu menurut pandangan medis. Salah satu risikonya yakni akan terjadi shaken baby syndrome atau pendarahan di otak bayi.
Selain dampak negatif pada otak, juga akan berdampak pada pendengaran bayi tersebut. Pendengaran bayi masih belum terlalu baik atau matang.
Sehingga apabila mendengar sesuatu dengan intensitas, frekuensi, dan juga volume yang kencang, maka akan mengakibatkan kerusakan permanen pada telinga. Miza juga mengungkapkan, bayi mempunyai refleks yang disebut dengan refleks primitif.
Justru menurutnya, orangtua harus khawatir jika bayinya tidak mempunyai refleks moro atau tidak sering dan mudah kagetan.
“Refleks itu biasanya akan menghilang sekitar bayi berumur 4 bulan,” jelasnya.
Sebelum bayi berumur sekitar 4-5 bulan, ia akan kaget dengan alasan yang sepele. Hal itu juga menandakan bahwa bayi mempunyai pendengaran dan otak yang sehat.