Puisi merupakan salah satu penampilan yang sering kita lihat pada pertunjukkan. Baik itu dalam acara formal maupun non formal. Tapi apakah anda tahu apa itu puisi ? Berikut penjelasannya
Puisi adalah salah satu jenis karya sastra dengan gaya bahasanya sangat ditentukan oleh irama. rima serta penyusunan larik dan bait.
Untuk penulisan puisi sendiri dilakukan dengan bahasa yang cermat dan pilihan kata yang tepat.
Sehingga meningkatkan kesadaran orang akan pengalaman dan memberikan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama dan pemaknaan khusus. Puisi sendiri mengandung seluruh unsur sastra di dalam penulisannya.
Dasar-Dasar Membaca Puisi
Saat pembacaan puisi terdapat pada dasar-dasar penting yang mencakup vokal, olah musikal,. olah sukma, olah mimik, olah gerak serta wawasan kesastraan.
Jika dasar-dasar tersebut sudah dikuasai langkah selanjutnya akan sampai pada proses pembacaan.
Untuk membaca puisi sendiri perlu memperhatikan tahap-tahap yakni membaca dalam hati yang bertujuan agar puisi tersebut terapresasi secara penuh, membaca nyaring dengan memperhatikan daya vokal, tempo, timbre, interpolasi, rima, irama dan diksi, membaca kritis dan membaca puitis.
Gerak
Gerak pada pembacaan puisi meliputi ekspresi dan mimik, gestur serta pantomimik. Ekspresi merupakan pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi sedangkan mimik adalah gerak air muka. Gestur adalah gerak tangan dan kaki saat membaca puisi yang disesuaikan dengan isi puisi. Selain itu, pantomimik adalah sebuah perpaduan ekspresi gerak – gerik wajah dan gerak – gerik tubuh.
Vokal
Vokal atau suara dalam pembacaan puisi terbagi menjadi tiga yaitu artikulasi, intonasi, tempo, power serta volume suara.
1.Artikulasi yakni ketepatan dalam melafalkan kata-kata. Kejelasan artikulasi dalam membaca puisi sangat dibutuhkan dalam pelafalan bunyi huruf vokal dan konsonan.
2.Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada pada kalimat yang memberikan penekanan dalam kata-kata tertentu di suatu kalimat. Dalam sebuah puisi, ada empat jenis intonasi antara lain sebagai berikut:
- Tekanan dinamik yaitu tekanan pada kata-kata yang dianggap penting.
- Tekanan nada yaitu tekanan tinggi rendahnya suara. Misalnya suara tinggi menggambarkan keriangan, marah, takjub, dan sebagainya. Suara rendah mengungkapkan kesedihan, pasrah, ragu, putus asa, dan sebagainya.
- Tekanan tempo yaitu cepat lambat pengucapan suku kata atau kata.
- Modulasi meliputi perubahan bunyi suara misalnya suara menjerit karena marah serta suara mendesah karena lelah. Ketepatan intonasi atau irama ini bergantung kepada ketepatan penafsiran atas puisi yang dibacakan.
3. Karakter suara yaitu ciri khas suara yang dimiliki oleh pembaca puisi. Seorang membaca puisi harus mampu memainkan karakter suaranya sesuai dengan kutipan puisi yang dibacanya. Apabila dalam puisi diceritakan tentang pendirian seorang gadis saya harus mampu mengubah suaranya seperti seorang gadis.
4. Tempo merupakan ukuran cepat lambatnya pembacaan dari suatu kata atau kalimat dalam puisi.
5. Power atau kekuatan suara merupakan bagian yang amat penting untuk diperhatikan saat membaca puisi. suara seorang pembaca puisi harus mampu mengatasi suara penonton atau pendengarnya. Seorang pembaca puisi dituntut untuk memiliki vokal yang keras agar suaranya bisa terdengar oleh penonton.