Gencil News – Sebagai mitra pelaksana program Aflatoun International, Yayasan Lekdis Nusantara menggelar Pelatihan Fasilitator Daerah/ Guru Program Pengembangan Literasi Finansial Melalui Penguatan Kesetaraan Gender di Gedung LPMP Kalbar, Rabu (15/6/2022).
Pelatihan ini merupakan program lanjutan dari 2 kegiatan sosialisali program yang sudah sukses dilaksanakan di SMAN 1 Singkawang dan di SMAN 7 Pontianak beberapa waktu yang lalu. Pelatihan ini diperuntukan bagi Waka Kesiswaan SMA Negeri se Kalimantan Barat.
Mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Samsuni selaku Kepala Bidang SMK menyambut baik terkait pelatihan ini
“Pelatihan ini sangat positif untuk menambah wawasan guru yang ada di Kalimantan Barat tentang metode pembelajaran yang baik. Saya mewakili ibu kadis mendukung kegiatan ini,” ujar Samsuni
Ia berharap program ini bisa meningkatkan pengetahuan, kemampuan/kompetensi dan perubahan prilaku peserta didik di SMA dalam literasi finansial dan literasi sosial atau lebih tepatkan literasi budaya dan kewargaan dalam 6 jenis literasi yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan lewat Gerakan Literasi Sekolah (GLS) diantaranya; literasi baca tulis, numerasi, sain, digital, finansial, dan yang ke-6 literasi budaya dan kewargaan.
Menurutnya, literasi ke-6 ini sangat penting untuk terus dikembangkan terlebih Provinsi Kalimantan Barat memperoleh 77,61 persen dalam indeks keberagamaan dengan variabel tingkat toleransi, tingkat kebersamaan, dan tingkat kesetaraan dimana ini masuk dalam keterampilan sosial atau literasi sosial yang herus dimiliki peserta didik.
“Literasi finansial atau program Aflateen ini bisa menjadi platform dimana anak-anak dari beragam budaya, etnis, suku dan agama tadi bisa saling berkolaborasi dan belajar Bersama,” katanya.
Program ini dikatakannya membuat anak didik tidak hanya menutut haknya tapi mereka juga harus bijak melaksanakan kewajibannya.
“Lewat program ini khususnya lewat kegiatan klub-klub, kita fasilitasi anak-anak kita untuk belajar lebih tentang pentingnya kesetaraan dan kebersamaan. Apalagi di modul ini ada penguatan tentang kesetaraan gender dimana anak laki-laki dan anak perempuan harus diberikan hak dan akses yang setara,” papar Samsuni.
Klub Aflateen nantinya mengajarkan peserta didik belajar mengelola sumberdaya yang dimiliki termasuk sumber finansial sumber daya lainnya; air, listrik, kekayaan alam dan lain sebagainya, mengenal konsep menabung, berhemat, membelajakan dan menganggarkan, mendahulukan kebutuhan diatas keinginan.
“Keterampilan ini sangat penting agar peserta didik kita tidak jadi pribadi yang konsumtif, bisa menjadi konsumen yang cermat dan bijak, apalagi sekarang marak pinjaman online (pinjol) illegal yang korbanya juga banyak dari kalangan pelajar. Kita harus dorong anak-anak SMA kita untuk meanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi,” ungkapnya.
Kegiatan ini menjadi kesempatan baik bagi anak-anak SMA untuk berinteraksi dengan anak-anak yang belajar Aflatoun di negara-negara lain.
“Dan rencananya nanti akan ada kunjungan ke sekolah-sekolah dari ROTA dan Aflatoun International ke sekolah-sekolah pilot, dan itu harus dipersiapkan, paling tidak mulai belajar komunikasi bahasa Inggris. Ini bagus bagi anak-anak SMA kita untuk dapat berkomunikasi langsung dengan tamu dari ROTA dan Aflatoun International, tentunya pakai bahasa Inggris, kalau bisa nanti yang damping langsung guru Bahasa Inggrisnya, tolong anak-anak klub Aflateen disiapkan karena ini kesempatan yang jarang didapatkan anak-anak untuk bisa praktek langsung kemampuan Bahasa Inggris mereka dengan tamu berbahasa Inggris,” pintanya.