Gencil News – Mabes Polri tengah menelusuri dugaan ancaman penembakan terhadap calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan. Ancaman tersebut dilayangkan oleh sebuah akun di media sosial.
Karo Penmas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, belum ada laporan polisi dari Anies selaku korban. Namun, kepolisian tetap memulai mendalami akun yang melontarkan ancaman.
“Sejauh ini belum ada laporannya, namun Polri telah melakukan proses pendalaman terhadap akun tersebut,” ujar Trunoyudo dalam keterangan tertulis.
Trunoyudo mengimbau agar masyarakat tidak membuat gaduh selama proses Pemilu 2024 berjalan. Dia meminta agar semua pihak menjaga kekondusifan situasi.
“Polri mengimbau kepada seluruh masyarakat bahwa mari kita wujudkan Pemilu yang aman, damai untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” jelasnya.
Anies Baswedan juga sudah merespons hal itu. Dia berharap ancaman penembakan itu tak benar-benar terjadi.
“Semoga itu tidak benar-benar terjadi. Saya berharap aparat penegak hukum tidak tinggal diam jika benar ancaman tersebut mengancam keselamatan saya,” ujar Anies dalam keterangan tertulis.
Ancaman penembakan terhadap Anies Baswedan itu pertama kali diungkap oleh akun Twitter @Putra_Bangsa1. Akun tersebut mengunggah foto Anies Baswedan dengan tulisan, “Akan kutembak Anies Baswedan.”
Unggahan tersebut langsung mendapat kecaman dari berbagai pihak. Polisi pun langsung melakukan penyelidikan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap aparat penegak hukum tak tinggal diam jika benar ancaman tersebut mengancam keselamatan dirinya.
“Ya, mudah-mudahan tidak kejadian, kalau itu dianggap ancaman ya biar pihak penegak hukum bisa menindaklanjuti,” kata Anies kepada wartawan di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (11/1).
Kendati demikian, Anies mengaku pihak Timnas AMIN belum ada rencana untuk memproses hukum pelaku yang melontarkan ancaman penembakan tersebut.
“Belum ada rencana itu,” ujar dia.
Ancaman penembakan dilontarkan salah satu akun Tiktok saat Anies sedang Live Tiktok. Setelah itu beredar foto tangkapan layar kala akun tersebut menuliskan ancaman.