GENCIL NEWS – Video curhat dari seorang lelaki bernama Sappe kepada Calon Presiden Anies Baswedan saat kampanye di Parepare, Sulawesi Selatan, menjadi viral dan menarik perhatian netizen. Dalam video tersebut, Sappe mengaku sebagai nelayan yang kesulitan mendapatkan bahan pangan, menyuarakan keluhan sambil menangis di atas panggung.
Namun, kejanggalan muncul saat diketahui bahwa Sappe sebenarnya merupakan seorang calon legislatif (caleg) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai yang mendukung Anies Baswedan. Video curhat Sappe pun menjadi sorotan netizen yang menilai hal tersebut sebagai sebuah gimmick atau sandiwara politik.
Curhat Sappe dan Kritikan Netizen
Dalam video yang viral, Sappe menyampaikan keluhan terkait sulitnya mendapatkan bahan pangan bagi masyarakat nelayan di Sulawesi Selatan. Dia memegang tangan Anies sambil terisak, mengungkapkan kesulitan yang dihadapi oleh nelayan dan petani. Video tersebut menunjukkan momen emosional yang membuat banyak orang terharu.
Namun, kejanggalan muncul ketika netizen menemukan bahwa Sappe sebenarnya adalah seorang caleg dari PKS. Muncul dugaan bahwa curhatan Sappe ke Anies merupakan bagian dari strategi politik untuk mendukung kampanye Anies Baswedan.
Respons Timnas AMIN
Jubir Timnas AMIN, Indra Charismiadji, memberikan tanggapan terkait kontroversi video curhat Sappe. Menurutnya, asal usul dan latar belakang relawan yang mendukung Anies Baswedan sangat bervariasi, termasuk nelayan, petani, ojol, pedagang pasar, dan bahkan caleg.
“Saya ketemu ojol dan pengangguran yang jadi Caleg juga he-he-he. Misalnya saya menyuarakan keluhan guru-guru, kan nggak salah walau saya Caleg NasDem,” ucap Indra.
Indra menegaskan bahwa yang terpenting adalah kemampuan sosok tersebut menyuarakan aspirasi rakyat, tanpa memandang latar belakangnya. Fokus pada substansi permasalahan yang diangkat, bukan pada identitas atau status politik seseorang.
Penjelasan dan Tanggapan Sappe
Saat video curhatnya menjadi kontroversi, Sappe memberikan klarifikasi terkait aksinya di panggung kampanye. Sappe menepis tudingan bahwa curhatannya merupakan gimmick atau sandiwara politik. Dia menyatakan bahwa ia terharu dan bangga bisa berhadapan langsung dengan Anies Baswedan, dan menekankan bahwa tangisannya tidak dibuat-buat.
“Buzzer paslon lain bilang itu gimmick atau sandiwara terserah, itu hanya anggapan mereka,” kata Sappe. Dia juga menjelaskan bahwa penampilannya sebagai seorang nelayan bukanlah settingan, melainkan identitas yang disengaja untuk mencerminkan profesi nelayan yang sebenarnya.
Sappe juga mengakui bahwa dirinya adalah seorang caleg DPRD Kota Parepare dari PKS. Dia menjelaskan bahwa motivasinya maju sebagai caleg adalah untuk memperjuangkan hak-hak nelayan dan masyarakat miskin di Parepare.