Gencil News – Hari Ulang Tahun (HUT) Palang Merah Indonesia (PMI) ke-77 menjadi momen yang istimewa bagi Yugo Akhsono (45). Pasalnya, pria yang rutin mendonorkan darahnya ini menerima pin yang disematkan langsung oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Halaman PMI Kota Pontianak, Sabtu (17/9/2022). Pin yang diterima pria berbadan tegap ini merupakan penghargaan yang diberikan karena sudah berdonor sebanyak 50 kali.
Terkisah dari rasa kemanusiaan Yugo mau mendonorkan darahnya, rutin kegiatan kantornya bekerja. tidak pernah sedikit pun terbesit dalam hatinya untuk donor sebanyak ini, ia mendonorkan darahnya selama dirinya masih memungkinkan.
“Motivasi saya hanya ingin membantu sesama demi kemanusiaan,” ungkapnya.
Hingga saat ini Yugo masih rutin mendonorkan darahnya, karena banyak yang ia rasakan setelah mendonorkan darahnya. biasanya setelah berdonor tubuhnya terasa lebih bugar. Selain itu, ia pun tak pernah lagi mengalami rasa sakit kepala yang biasa dideritanya.
“Dari sini saya merasa setelah berdonor, badan saya terasa lebih bugar. Memang kalau baru selesai donor darah, badan awalnya terasa sedikit lemas tetapi setelah beberapa jam kemudian, malah badan merasa bugar,” ujarnya
Wali Kota Edi Rusdi Kamtono menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para sukarelawan pendonor darah yang telah ikhlas berdonor demi membantu sesama yang membutuhkan. Lewat tema HUT PMI ke-77 ‘Terus Tebar Kebaikan’, ia mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk lebih peduli dalam masalah kemanusiaan.
“Seperti yang dilakukan Yugo ini patut dicontoh karena secara sukarela mendonorkan darahnya secara rutin,” tuturnya.
Menurutnya, kebutuhan stok darah di kota Pontianak rata-rata sebanyak 120 kantong darah, sementara stok kantong darah yang tersedia hanya 80 kantong saja. dengan kondisi seperti itu masih banyak lagi darah yang diperlukan untuk setiap harinya.
Untuk memenuhi kekurangan tersebut, pasokan stok darah juga diperoleh dari sukarelawan yang mau darahnya.
“Stok darah memang golongan beberapa jenis mencukupi, akan tetapi golongan darah tertentu kita masih kekurangan,” imbuh Edi.
Salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan cara mengajak peran serta para pengusaha atau swasta, misalnya pada peringatan ulang tahun perusahaannya menyelenggarakan aksi sosial berupa donor darah.
“Selain itu kita juga menyediakan database berbasis aplikasi untuk mengingatkan para pendonor apabila sudah masuk waktunya mereka berdonor,” pungkasnya. (prokopim)