Antisipasi kebakaran, Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, menyatakan dukungannya terhadap usulan DPRD Kota Pontianak untuk memasang hidran di kawasan permukiman padat yang rawan kebakaran.
Usulan tersebut dinilai penting untuk meminimalisir risiko kebakaran yang sering kali sulit ditangani di daerah dengan akses terbatas.
Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Khatulistiwa telah membangun hidran di tiga lokasi rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yaitu di Kecamatan Pontianak Selatan, Pontianak Tenggara, dan Pontianak Utara.
“Kami sangat mendukung usulan ini. Saat ini, ada tiga hidran yang sudah terpasang berkat dukungan dari PDAM melalui program CSR mereka. Kami sedang melakukan evaluasi terhadap efektivitasnya,” ujar Edi Suryanto, Selasa (16/1/2025).
Edi menegaskan bahwa evaluasi terhadap hidran yang telah terpasang bertujuan untuk menentukan kebutuhan penambahan di lokasi strategis, terutama di kawasan permukiman padat penduduk.
“Di permukiman padat, kebakaran sering kali sulit dijangkau oleh kendaraan pemadam kebakaran, dan terkadang terjadi kesulitan pasokan air. Oleh karena itu, pemasangan hidran sangat penting,” jelasnya.
Menurutnya, masukan dari DPRD Kota Pontianak akan menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam evaluasi ini. Jika hasil evaluasi menunjukkan perlunya penambahan hidran, Pemkot siap menindaklanjuti dengan langkah konkret.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kesiapsiagaan dan respons cepat dalam menghadapi potensi kebakaran, khususnya di wilayah rawan.
“Kami berharap, dengan adanya tambahan hidran, risiko kebakaran di kawasan padat penduduk dapat diminimalisir secara signifikan,” tambah Edi.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat melalui langkah-langkah antisipatif seperti pemasangan hidran ini.