Kota Pontianak

Kerukunan Umat Beragama di Pontianak Tinggi, Warga Terbiasa Hidup Rukun

×

Kerukunan Umat Beragama di Pontianak Tinggi, Warga Terbiasa Hidup Rukun

Sebarkan artikel ini

Gencil News – Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, sempat mempresentasikan kota Pontianak kepada peserta peserta diklat kepemimpinan (diklatpim) dari berbagai daerah di Indonesia yang diinisiasi oleh Kementerian Agama RI.

Beberapa presentasinya fokus pada agama dan budaya. Dikatakannya, saat ini warga Pontianak yang beragama muslim sudah mencapai lebih dari 76%. 

“Belajar keberagaman umat beragama paling tepat di Pontianak. Di sini masyarakat sudah terbiasa hidup rukun berdampingan dengan agama yang berbeda, bertetangga bahkan sudah jadi pemandangan biasa melihat warga berbeda-beda,” katanya di hadapan para peserta Diklatpim Kemenag RI di Ruang Rapat Kantor Wali Kota, Rabu (9/8/2023).

Baca juga  Inflasi di Pontianak Naik Tipis, Masih Jauh Dibawah Target Nasional

Pada kesempatan itu, dirinya juga menjelaskan sejarah dibentuknya Kota Pontianak.

Kota yang dijuluki Kota Khatulistiwa ini dianugerahi dengan Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia. Terdapat sejumlah 346 masjid di seluruh Kota Pontianak. 

“Rumah ibadah yang lain juga banyak. Di Pontianak sangat toleran dari sisi agama. Bahkan beberapa di antaranya ada rumah ibadah yang letaknya berdampingan, ada masjid bertetangga dengan gereja, gereja dengan kelenteng dan sebagainya,” terangnya.

Dijelaskannya, meriahnya perayaan keagamaan di Pontianak menjadi bentuk keberagaman dan tingginya toleransi di Pontianak.

Baca juga  Timnas Futsal Indonesia Runner Up Piala AFF Futsal Usai Kalah Dari Thailand

Edi mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menjaga toleransi kerukunan beragama ini. Tidak jarang agenda-agenda yang mengumpulkan massa melibatkan semua agama terlaksana dengan guyub.

“Kita perlu tingkatkan dari keberagaman antar suku. Karena biasanya kalau suku itu membawa karakter. Alhamdulillah komunikasi antar rumah ibadah berjalan baik. Tidak pernah ada penutupan ataupun pelarangan pembangunan rumah ibadah,” ungkapnya.

Kehidupan antar warga Kota Pontianak memang sudah cukup harmonis. Kendati begitu, upaya menjaga keberagaman menjadi prioritas seluruh elemen masyarakat.

Hal demikian merupakan kondisi nyata Kota Pontianak yang berkaitan dengan toleransi.

Baca juga  Pemkot Pontianak Terima 11 Sertipikat Hak Pakai Dari Kantor Pertahanan

“Penduduk yang berasal dari berbagai daerah masuk ke Kota Pontianak dan menjadi bagian dari keberagaman yang harus senantiasa dijaga keharmonisannya,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *