Gencil News – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan bahwa pembangunan di era global ini harus bergerak menuju ekonomi hijau. Dalam membuka Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Pontianak Tahun 2024-2045, Edi Rusdi Kamtono memaparkan pentingnya menerapkan prinsip ramah lingkungan, khususnya dalam pengembangan infrastruktur.
“Bahan bakar pun sudah bertransformasi dari batu bara ke energi terbarukan,” ungkapnya, mencerminkan langkah progresif dalam menghadapi tantangan seperti kabut asap, genangan air, dan urbanisasi di Kota Pontianak.
Dengan luas wilayah terbatas dan pertumbuhan penduduk yang pesat, Kota Pontianak dihadapkan pada kebutuhan perencanaan yang mampu mengakomodir kebutuhan setiap individu untuk menjaga kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu solusi yang diusulkan adalah perluasan wilayah, namun hal ini memerlukan kerja sama erat dengan pemerintah daerah yang berbatasan dengan Kota Pontianak.
“Harapan kita perluasan wilayah ini yang mesti dipikirkan, sistem jaringan transportasi, drainase, dan daerah pemukiman,” jelasnya, menggarisbawahi perlunya integrasi dalam pemikiran perencanaan pembangunan.
Edi Rusdi Kamtono menekankan bahwa setiap program pembangunan Pemerintah Kota Pontianak dimulai dengan menyerap aspirasi dari berbagai elemen masyarakat, termasuk legislatif, LSM, mahasiswa, dan tokoh masyarakat. Partisipasi aktif dari berbagai pihak ini dianggap penting untuk menciptakan kebijakan yang merata dan dapat dinikmati oleh semua warga Kota Pontianak.
Dalam menjaga partisipasi masyarakat, Edi Rusdi Kamtono senantiasa menyambut baik pendapat para ahli maupun warga Kota Pontianak. Ia mengajak untuk menjaga fasilitas pembangunan dari hasil dialog publik, sehingga pembangunan yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Edi Rusdi Kamtono meminta perangkat daerah untuk melakukan sinkronisasi dengan RPJPD Kalimantan Barat serta RPJPN dalam pembangunan program jangka panjang. Tujuannya adalah agar pembangunan dapat berkelanjutan dan memberikan dampak luas. Ia menyebut visi Kota Pontianak ke depan adalah “Pontianak Bersinar, Sejahtera, dan Berkelanjutan.”
“Saya harap Pontianak metropolitan bisa memberi ruang dan dampak lebih besar ke depan. Misalnya, Pasar Flamboyan itu sudah jadi pasar induk, bukan hanya orang Pontianak tapi juga daerah di sekitar belanja di sana,” pungkasnya, menandakan aspirasi untuk menciptakan kota yang memancarkan kejayaan, kesejahteraan, dan keberlanjutan.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Firdaus Zar’in, menyoroti perlunya penyusunan rencana awal RPJPD paling lambat satu tahun sebelum masa berakhir RPJPD sebelumnya. Menurutnya, dokumen ini memberikan panduan dalam merumuskan visi misi dan tujuan dalam RPJMD, serta dapat mengantisipasi perubahan yang terjadi secara bertahap.
Artikel ini menggarisbawahi komitmen Kota Pontianak dalam menghadirkan pembangunan yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.