Gencil News – Kecamatan Pontianak Barat resmi menyandang gelar juara dalam hal jumlah penduduk terbanyak di antara lima kecamatan lain di Kota Pontianak.
Kejuaraan ini, sayangnya, membawa hadiah berupa segudang tantangan pembangunan.
Camat Pontianak Barat, Ibrahim, mengungkapkan bahwa kepadatan penduduk yang mencapai 9.828 jiwa per kilometer persegi menjadi batu sandungan utama dalam pembangunan wilayahnya.
Bayangkan, terdapat 105 RW dan 561 RT yang harus diurusi dengan jumlah penduduk yang fantastis ini.
Akibatnya, tak heran jika kawasan kumuh masih menghiasi dua wilayah di Pontianak Barat, yaitu Kelurahan Sungai Beliung dan Sungai Jawi Luar. Genangan rob, kemacetan lalu lintas, dan jalan tanah berlubang menjadi pemandangan yang tak asing bagi warga di sana.
“Ini perlu mendapat perhatian khusus kita bersama,” tegas Ibrahim.
Ia pun memiliki solusi jitu untuk mengatasi berbagai permasalahan ini. Salah satunya adalah relokasi puskesmas, pembangunan Kantor Lurah Sungai Jawi Luar, dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL).
“Kita harapkan semua permasalahan ini bisa tercakup dalam usulan Musrenbang dan dirumuskan dalam anggaran tahun 2025,” harapnya.
Tak hanya duka, Pontianak Barat juga memiliki banyak potensi yang menjanjikan. Potensi wisata tepi sungai, sektor pertanian dan perikanan, serta UMKM siap untuk digarap dan menjadi pusat ekonomi baru.
“Pembangunan gedung untuk UMKM dan revitalisasi pasar tradisional juga menjadi agenda penting,” imbuh Ibrahim.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, mengungkapkan bahwa usulan Musrenbang Pontianak Barat didominasi oleh bidang sosial budaya dengan 123 usulan, disusul bidang ekonomi dengan 80 usulan dan bidang fisik dengan 69 usulan.
Ani mengingatkan RT, RW, dan tokoh masyarakat untuk menyaring kembali setiap usulan dan memprioritaskan yang paling mendesak. Ia juga menekankan pentingnya program prioritas pemerintah pusat, seperti pengentasan kemiskinan ekstrim, menekan inflasi, dan percepatan penurunan stunting.
“Lurah, camat, kader posyandu, dan petugas puskesmas harus bahu-membahu menciptakan inovasi untuk mempercepat penurunan stunting,” tegasnya.
Menjelang pemilu pada 14 Februari mendatang, Ani tak lupa mengingatkan warga masyarakat untuk menggunakan hak pilih mereka.
“Pemimpin Indonesia tergantung pada pencoblosan masyarakat di TPS. Jangan sampai golput, dan pilih sesuai hati nurani, bukan terpaksa,” tutupnya.