Gencil News – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Saptiko mengatakan dalam menjaga kebersihan kota, tidak cukup peran pemerintah saja. Namun juga membutuhkan peran dan kesadaran masyarakat.
Salah satu caranya adalah dimulai dari masyarakat dengan melakukan pemilahan sampah dari rumah tangga. Memisahkan sampah organik seperti buah, sayur atau sisa makanan. Kemudian untuk sampah non organik seperti plastik, kertas dan sejenisnya juga dipilah.
“Dengan demikian sampah-sampah tersebut bisa dimanfaatkan oleh komunitas peduli lingkungan atau masyarakat sehingga bernilai ekonomi,” sebutnya.
- Prabowo: Waspadai Kondisi Geopolitik dan Geoekonomi Global
- Cara Nonton Live Streaming Indonesia vs Laos
- Jadwal Kapal Pelni KM Sinabung Terbaru: Rute 12 Desember 2024 – 7 Januari 2025
- Rusia Beri Suaka kepada Bashar al-Assad
- Pencapaian Harisson Berhasil Tekan Inflasi Kalbar
Saptiko menuturkan, ada dua cara dalam mengolah sampah organik, yakni membuat kompos dan budidaya maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF) sebagai baham baku pakan alternatif. Untuk budidaya maggot, lanjutnya, sudah ada masyarakat yang mengelolah secara swadaya.
“Bahkan sudah ada yang skala besar dengan penghasilan sekitar Rp14 juta per bulan,” ungkapnya.
Sedangkan sampah anorganik, bisa dipilah dan dimasukkan ke bank sampah sehingga memiliki nilai ekonomis. Pandemi Covid-19 mempengaruhi jumlah sampah hingga turun sekitar 10 persen. Ia mengimbau masyarakat sudah mulai memilah sampah rumah tangga.
“Kami juga mengimbau warga untuk mematuhi jadwal pembuangan sampah di TPS, yakni mulai pukul 18.00 WIB sampai dengan 06.00 WIB,” tutupnya.