GENCIL NEWS – Pontianak Barat menjadi sorotan dengan jumlah penduduknya yang tinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Menurut Camat Pontianak Barat, Ibrahim, tingginya kepadatan penduduk menjadi tantangan utama dalam pembangunan kecamatan ini. Dengan angka kepadatan mencapai 9.828 penduduk per kilometer persegi, Pontianak Barat harus menghadapi berbagai persoalan pembangunan.
Ibrahim menyampaikan bahwa kecamatan ini memiliki 105 RW dan 561 RT, namun terdapat kawasan kumuh di dua wilayah, yaitu Kelurahan Sungai Beliung dan Kelurahan Sungai Jawi Luar. Masalah seperti genangan rob, kemacetan lalu lintas, dan infrastruktur jalan yang buruk masih menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah konkret seperti pemasangan turap lanjutan untuk mengatasi masalah tersebut.
“Jadi cukup padat ya. Terdapat 105 RW dan 561 RT. Kemarin ada pengurangan wilayah setelah Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 52,” paparnya usai Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2025, Rabu (7/2/2024).
Melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2025, Ibrahim mengemukakan rencana untuk menyelesaikan masalah yang ada di Pontianak Barat, termasuk relokasi puskesmas, pembangunan Kantor Lurah Sungai Jawi Luar, dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL). Usulan-usulan ini diharapkan dapat terakomodasi dalam anggaran tahun 2025.
“Ini perlu mendapat perhatian khusus kita bersama. Kita perlu pemasangan turap lanjutan di beberapa kawasan untuk menjaga tanah tidak tergerus kuatnya arus sungai,” katanya.
Tidak hanya membahas permasalahan, Ibrahim juga menyoroti potensi wilayah Pontianak Barat. Potensi wisata tepi sungai, sektor pertanian, perikanan, serta UMKM menjadi peluang yang dapat dikembangkan. Pengembangan pasar tradisional dan pembangunan gedung UMKM menjadi bagian dari strategi untuk memanfaatkan potensi-potensi ini.
“Kita harapkan terangkum (persoalan) ini di tiga bidang usulan Musrenbang tadi, sehingga bisa kita rumuskan untuk anggaran tahun 2025,” ungkapnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menyoroti dominasi usulan bidang sosial budaya dalam Musrenbang Pontianak Barat, diikuti dengan bidang ekonomi dan fisik. Dia mengingatkan pentingnya menyaring dan memprioritaskan usulan-usulan yang mendesak untuk disinkronkan dengan program prioritas pemerintah pusat.
“Disinkronkan juga nanti dengan pokok pikiran yang akan dimasukan jadi program prioritas oleh anggota legislatif,” imbuhnya.