Scroll untuk baca artikel
Singkawang

406 Prajurit Yonif 641 Terima Pembekalan Antisipasi HIV/AIDS

×

406 Prajurit Yonif 641 Terima Pembekalan Antisipasi HIV/AIDS

Sebarkan artikel ini
406 Prajurit Yonif 641 Terima Pembekalan Antisipasi HIV/AIDS
406 Prajurit Yonif 641 Terima Pembekalan Antisipasi HIV/AIDS
406 Prajurit Yonif  641 Terima Pembekalan Antisipasi HIV/AIDS
406 Prajurit Yonif 641 Terima Pembekalan Antisipasi HIV/AIDS

406 Prajurit Yonif 641 Terima Pembekalan Antisipasi HIV/AIDS-Sebanyak 406 Prajurit Batalyon Infanteri Raider 641/Beruang yang akan melaksanakan tugas operasi sebagai Satgas Pamtas RI – Malaysia menerima pembekalan Materi danĀ ScreeningĀ HIV / AIDS oleh Puskes TNI, yang dipimpin langsungĀ Kolonel Ckm (K) dr. Heni Lolita Tampubolon di Aula Mayonif R 641/Bru, Jalan Raya Bengkayang, Kelurahan Sanggau Kulor, Kecamatan Singkawang Timur, Kota Singkawang.

Danyonif R 641/Bru, Letnan Kolonel Inf, Kukuh Suharwiyono mengatakan, pembekalan tersebut dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan tentang HIV/AIDS kepada prajurit yang akan melaksanakan tugas operasi di perbatasan.

“Melalui pembekalan ini diharapkan agar prajurit dapat melakukan antisipasi terhadap penularan dan pencegahan HIV/AIDS pada saat di daerah penugasan,” kata Danyonif R 641/Bru, Letnan Kolonel Inf Kukuh Suharwiyono.

Danyonif R 641/Bru, Letnan Kolonel Inf Kukuh Suharwiyono menyampaikan, pembekalan HIV/AIDS sangat penting diberikan agar supaya prajurit mengerti hal-hal apa saja yang mesti dilakukan untuk mencegah penularan.

Selain itu apabila menemukan masyarakat di wilayah penugasan yang terinfeksi prajurit dapat mengerti bagaimana harus bersikap karena orang yang terkena HIV/AIDS tidak boleh dikucilkan.

“Mereka mempunyai hak yang sama juga dengan masyarakat yang lain. Tidak boleh ada diskriminasi sehingga prajurit bisa mencegah dan mempunyai kemampuan untuk berinteraksi,” ujarnya.

Sedangkan Kolonel Ckm (K) dr. Heni Lolita Tampubolon yang kesehariannya sebagai SMF Watum RSPAD Gatot Soebroto, mengatakan, kehidupan prajurit ditempat penugasan tidak lepas dari dorongan-dorongan seksual, sehingga perlu diberikan pembekalan dengan cara-cara yang aman untuk bisa mengelola dirinya.

HIV/AIDS masih ditemukan, sehingga diharapkan dengan pembekalan ini tidak ditemukan kasus yang baru. Kasus yang sudah ada, itulah yang kita obati,” kata Kolonel Ckm (K) dr. Heni Lolita Tampubolon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *