Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat menggelar festival permainan tradisional tingkat SD dan SMP se Kota Singkawang di SMPN 7 Singkawag, Selasa (26/3/2019).
Festival permainan tradisional dibuka langsung oleh Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie ditandai dengan pelepasan balon. Tampak hadir pada kegiatan Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat, Kepala Dinas Pendidikan, Ketua PGRI dan Kepala Sekolah SD dan SMP se Kota Singkawang.
“Festival ini bertemakan revitalisasi nilai-nilai budaya daerah melalui permainan tradisional,” kata Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat, Hendraswati.
Hendraswati mengatakan kegiatan yang dlaksanakan ini merupakan program kerja dari Balai Pelestarian Nilai Budaya yang diselenggarakan setiap tahun. “Tetapi mohon maaf, untuk di Kota Singkawang baru bisa dilaksanakan pada tahun ini,” katanya.
Festival permainan tradisional ini, kata Hendraswati dilatarbelakangi dari kegelisahan kita menghadapi era globalisasi saat ini. Bagaimana perilaku anak-anak terutama karakter yang semakin hari semakin memprihatinkan.
Oleh sebab itu, salah satu usaha yang dilakukan Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat adalah dengan diadakannya festival permainan tradisional.
“Kita ingin mengenalkan kembali dan memahami serta mengingatkan kembali pelestarian nilai budaya kepada anak-anak, serta nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengatakan permainan tradisional merupakan potensi lokal yang patut kita lestarikan. Dibandingkan permainan modern, tentunya akan lebih banyak manfaatnya permainan tradisional dibandingkan dengan permainan modern.
“Permainan tradisional dapat melatih interaksi sosial antara anak dengan temannya. Hal ini tentunya sangat baik bagi perkembangan anak tertutama dalam melatih kerjasama,” kata Tjhai Chui Mie.
Permainan tradisional, katanya juga memilikmi nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi nenek moyang sampai dengan sekarang. “Ada nilai kegotong-royongan, kerjasama, menghargai orang lain, tekun, sportifitas, tanggung jawab dan sebagainya,” ujarnya.
Di daerah kita, kata Tjhai Chui Mie banyak permainan tradisional yang dikenal. Diantaranya galah hadang, enggrang, terompah panjang, lari tempurung, uri gasing, pangkak gasing dan lain-lain. Kesemua permainan tradisional itu akan hilang apabila tidak diperkenalkan kepada generasi muda.
Tjhai Chui Mie sangat menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat berupa permainan tradisional untuk tingkat SD dan SMP.
“Kami bangga dan berterima kasih atas ditunjuknya Kota Singkawang sebagai lokasi pelakanaan. Kalau dapat setiap tahun selalu diadakan kegiatan seperti ini,” katanya.
Ia berharap kegiatan ini dapat menggugah anak-anak untuk mengetahui dan bisa memainkan kembali yang pernah dimainkan generasi terdahulu.
Untuk diketahui, festival permainan tradisional ini diikuti sebanyak 34 peserta utusan SMP dan 52 peserta utusan SD dari 26 gugus.