Scroll untuk baca artikel
Singkawang

Pemkot Singkawang Siapkan Imunisasi Japanese Encephalitis

×

Pemkot Singkawang Siapkan Imunisasi Japanese Encephalitis

Sebarkan artikel ini
Pemkot Singkawang Siapkan Imunisasi Japanese Encephalitis
Pemkot Singkawang Siapkan Imunisasi Japanese Encephalitis

Gencil News – Pemerintah Kota Singkawang, melalui Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana, telah menggelar Pertemuan Koordinasi Persiapan Perencanaan dan Pelaksanaan Imunisasi Japanese Encephalitis (JE) di Kota Singkawang tahun 2023. Kegiatan ini berlangsung di Aula Lumbung Hotel Dangau pada Jumat (22/9/2023).

Penyakit Japanese Encephalitis (JE) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis dan ditularkan melalui nyamuk yang biasanya berkembang biak di kolam dan sawah tergenang. Gejala penyakit ini dapat muncul 4 hingga 14 hari setelah terjadinya infeksi, termasuk demam mendadak, penurunan kesadaran, sakit kepala, kesulitan bicara, berjalan, atau gangguan motorik lainnya, serta kejang, terutama pada anak-anak. Pada orang dewasa, gejala yang muncul mencakup sakit kepala, demam menggigil, mual, dan lemas.

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang, Alexander, menjelaskan bahwa penyakit Japanese Encephalitis dapat dicegah dengan berbagai tindakan, termasuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengaturan aliran saluran air, got atau selokan, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti-nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, tidak menggantung pakaian di dalam kamar, menggunakan larvasida (bubuk abate) pada penampungan air yang sulit dikuras, dan memberikan imunisasi JE secara massal pada anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.

“Gejala yang muncul berupa demam mendadak, penurunan kesadaran, sakit kepala, kesulitan bicara, berjalan ataupun gangguan motorik lainnya dan kejang terutama pada anak-anak. Dan untuk orang dewasa gejala yang terjadi seperti sakit kepala, demam menggigil, mual, dan lemas”. kata Kepala Dinas Kesehatan dan KB, Alexander.

Pemerintah Kota Singkawang berupaya melaksanakan imunisasi JE selama bulan September hingga November 2023 di seluruh fasilitas kesehatan dan pos pelayanan imunisasi, termasuk sekolah mulai dari tingkat PAUD/TK, SD/MI, hingga SMP/MTS sederajat. Target pelaksanaan imunisasi adalah sebesar 95% dari seluruh sasaran anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.

“Harapannya ialah dapat memotivasi, mengarahkan, mengajak dan membawa sasaran imunisasi anak usia 9 bulan sampai 15 tahun ke seluruh faskes dan pos pelayanan imunisasi JE. Sehingga anak-anak maupun orang dewasa terhindari dari penyakit Japanese Encephalitis (JE).” ujarnya.

Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro, menekankan pentingnya program imunisasi JE ini dalam melindungi anak-anak dan generasi muda dari penyakit JE. Dia berharap agar tidak ada penolakan atau resistensi dari orang tua terhadap pelaksanaan imunisasi pada anak-anak.

“Saya berasumsi mudah-mudahan kita sudah berpengalaman, sudah terbiasa dan sudah bisa mengambil makna bahwa imunisasi itu sebenarnya bertujuan untuk melindungi diri kita, anak-anak kita ataupun generasi muda kita, agar terhindar dari berbagai jenis penyakit mengenai jenis penyakit yang akan diproteksi melalui imunisasi JE ini mudah-mudahan akan bisa dipahami dengan sebaik-baiknya oleh kelompok sasaran.” Kata Sumastro.

Sumastro juga menyarankan agar pelaksanaan program imunisasi JE dilakukan langsung di sekolah untuk anak-anak yang bersekolah dan di posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya untuk anak-anak pra sekolah. Hal ini dilakukan bersamaan dengan program orang tua asuh stunting.

“Berangkat dari pertemuan ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat mensosialisasikan pelaksanaan imunisasi JE sehingga tidak ada resistensi atau penolakan dan stigma-stigma negatif. Mudah-mudahan kita bisa hadapi dengan sebaik-baiknya sehingga dari resistensi menjadi  dukungan, dari penolakan menjadi kesediaan, untuk melaksanakan imunisasi khususnya bagi anak-anak mereka.” jelasnya.

Sinergitas dan kontribusi semua pihak dalam percepatan imunisasi JE di Kota Singkawang diharapkan dapat menghasilkan pencapaian target imunisasi sebesar 95%. Dalam upaya ini, penyuluh agama juga akan dilibatkan untuk menjelaskan makna dan tujuan imunisasi JE dari sudut pandang agama.

“Baiknya memang untuk kelompok sasaran sekolah, imunisasinya dilakukan langsung ke sekolah-sekolah. Karena kalau sudah di luar sekolah itu susah sekali untuk bisa menjangkau seluruhnya. Jadi Dinkes bisa berkomunikasi langsung ke pihak sekolah terkait pelaksanaannya. Sedangkan untuk usia anak prasekolah bisa melalui posyandu jadi bisa sekali jalan dengan program orang tua asuh stunting.” tegasnya.

Pemerintah Kota Singkawang berkomitmen untuk meningkatkan derajat kesehatan anak-anak di kota ini, dan program imunisasi JE merupakan langkah konkret dalam mewujudkannya.

Dengan adanya upaya pencegahan dan perlindungan melalui imunisasi JE, diharapkan Kota Singkawang dapat menghindari penyakit Japanese Encephalitis dan meningkatkan kualitas hidup warganya, khususnya anak-anak dan generasi muda.

“Kita memang berhadapan terus dengan persoalan kesehatan. Saya berharap target grup yang saya lihat disini yang sangat dominan ini memang pada usia sekolah. Penyuluh agama akan dilibatkan juga dengan program imunisasi JE agar dapat dijelaskan dengan baik maksud dari imunisasi JE ini dari sisi agamanya. Karena tujuan Pemerintah ini sangat baik supaya derajat kesehatan dari anak-anak kita khususnya di Kota Singkawang ini jadi lebih baik lagi, lebih tinggi lagi.” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *