Gencil News – Setelah dikabarkan gagal berangkat Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, Irwansyahrul Putra (21) atlet sepatu roda asal Kalimantan Barat akhirnya bisa berangkat pra PON.
Atlet sepatu roda Irwansyahrul Putra awalnya gagal berangkat karena terkendala biaya. Nama Irwansyahrul Putra mencuat di media lantaran keberangkatannya bersama atlet lain harus menggunakan biaya sendiri.
Usai kisahnya viral, Syahrul kemudian dihubungi Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar).
Dari Dispora, Syahrul mengaku menerima sejumlah bantuan uang yang ia gunakan untuk membeli Roda dan pakaian pertandingan.
“Bu Windy Kadiaporapar menghubungi saya dan memberikan bantuan sejumlah uang yang saya gunakan untuk membeli Roda dan pakaian pertandingan,” kata Syahrul saat dihubungi Gencil News, Senin (14/8).
Syahrul menuturkan jika sebelumnya ia telah menerima bantuan dari seorang pengusaha yang membiayainya mulai dari berangkat sampai pulang lagi ke Pontianak.
“Sebelumnya saya sudah menerima tawaran bantuan dari bg Alfian Yunantoro untuk mengcover biaya berangkat sampai saya pulang ke pontianak,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, pada ajang PON di Padang, Sumatera Barat seharusnya ada delapan atlet peraih medali emas Porprov yang berangkat.
Namun karena kendala biaya, hanya ada lima atlet yang mampu berangkat dengan biaya sendiri. Sementara tiga peraih medali emas porprov gagal berangkat karena terkendala biaya.
Tiga atlet yang gagal berangkat tersebut yakni Rizka peraih medali emas terbanyak putri, kemudian
Rangga Pratama dan zahwa.
“Harusnya ada 8 Orang Peraih Medali Emas Porprov yang berangkat, namun karna kendala biaya total hanya lima yang bisa berangkat termasuk saya. 3 Orang Full Dari dana pribadi (jaura, araz & puspa)
1 org dananya dari patungan orangtua atlet di klub setelah berita ini viral namanya rifad
1 nya lagi saya,” terangnya.
Dengan adanya kejadian ini, ia berharap kedepannya pengurus cabor dan fasilitas olahraga di Kalbar semakin baik.
“Kalau harapan saya maunya kedepan semua lebih baik dari pengurus cabornya, Fasilitas Dan Kompetisinya di daerah kita kalbar ini. Dengan pengelolaan pengurus yang lebih baik, fasilitas yang baik serta sistem kompetisi yang baik saya yakin olahraga sepatu roda ini akan bisa berbicara banyak di tingkat nasional kemudian hari,” harap Syahrul.
Dengan semakin banyaknya peminat olahraga sepatu roda, ia berharap pemerintah menyediakan lintasan khusus sepatu roda.
“Itu saja harapan sy, kita juga pengen punya lintasan khusus sepatu roda kalau bisa, karna selama ini latihan hanya bisa memanfaatkan halaman kantor-kantor atau stadion SSA, yang ukurannya tidak standar dan banyak kendala penggunaannya,” pungkasnya.