Gencil News- Gula merupakan salah satu kandungan yang ada pada setiap makanan, baik makanan alami ataupun kemasan. apakah kita sudah tahu nama lain gula tersebut pada produk makanan yang kita konsumsi dalam sehari-hari.
Jika dalam kemasan, gula biasanya sudah diolah menjadi berbagai produk turunan unutk keperluan industri makanan. Tak heran meski tidak ada tulisan gula dalam kemasan, kandungan gula bisa saja ada.
Nama lain gula dalam makanan sendiri ada 56 buah, dan dibagi ke dalam beberapa jenis.
Berikut ini beberapa nama lain gula yang populer dalam kemasan makanan.
1. Sukrosa
Nama lain gula pertama adalah sukrosa alias “gula meja,” yang merupakan karbohidrat alami yang biasa ditemukan di berbagai buah dan tanaman.
Sukrosa ini biasanya diekstraksi dari tebu atau bit gula, dan terdiri dari 50 persen glukosa dan 50 fruktosa yang terikat bersama.
Lalu, sukrosa ini bisa ditemukan dalam banyak makanan.
Beberapa di antaranya adalah: es krim, Permen,kue kering, kue soda, jus buah, buah kaleng, daging olahan, sereal sarapan, saus tomat.
Berikutnya ada Sirup jagung fruktosa tinggi (SJFT)/High fructose corn syrup (HFCS), Sirup jagung fruktosa tinggi (SIFT) adalah nama lain gula.
Gula yang berasal dari tepung jagung melalui proses industri ini terdiri dari fruktosa dan glukosa.
berikutnya terdiri dari beberapa jenis, meski yang paling sering digunakan adalah HFCS 55 dan HFCS 42.
Selanjutnya seperti sirup agave merupakan pemanis yang dihasilkan dari tanaman agave dan kerap digunakan sebagai alternatif gula “sehat” karena tidak meningkatkan kadar gula darah sebanyak varietas gula lainnya.
Kendati demikian, agave nectar tetap mengandung sekitar 70 hingga 90 persen fruktosa dan 10 hingga 30% glukosa.
Membaca label makanan, meski tidak memiliki kata “gula,” nama lain gula di atas bisa tercantum dalam label.
Nama gula biasanya diakhiri dengan kata “osa”.
Untuk mengetahui kadar gula “tersembunyi” itu, biasanya semakin di atas posisinya dalam daftar, semakin besar kandungannya dalam produk makanan.
Sukrosa adalah jenis gula yang biasa kita jumpai. Salah satu bentuk sukrosa paling populer adalah gula pasir. Berdasarkan susunan kimianya, gula pada dasarnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu disakarida dan monosakarida.
Sedangkan, Glukosa adalah jenis gula dengan susunan kimiawi monosakarida yang oleh tubuh kerap dijadikan sebagai sumber energi utama.
Energi yang dihasilkan dari pengolahan glukosa akan digunakan oleh sel untuk bisa tetap berfungsi. Glukosa juga merupakan jenis gula utama yang ada di dalam darah.
Kadar glukosa di dalam darah diatur oleh beberapa hormon, termasuk insulin.Pada makanan, glukosa adalah komponen penyusun karbohidrat.
Oleh karena itu saat kita mengonsumsi nasi, roti, tepung, serta makanan sumber karbohidrat lainnya, kadar glukosa dalam darah akan meningkat.
Jika dibandingkan dengan sukrosa dan fruktosa, glukosa merupakan komponen yang akan paling cepat menaikkan kadar gula dalam darah.
Terakhir ialah Fruktosa, fruktosa ialah salah satu jenis gula monosakarida yang sering juga disebut sebagai gula buah dan bisa ditemukan secara alami pada buah-buahan, madu, agave, maupun umbi-umbian.
Komponen ini juga bisa diolah dari tebu dan jagung. Fruktosa buatan yang sering ditemukan pada berbagai makanan dan minuman kemasan, biasanya hadir dalam bentuk sirup jagung berfruktosa tinggi.
Dibanding sukrosa dan glukosa, rasa fruktosa lah yang paling manis. Namun, jenis gula ini yang kecil pengaruhnya pada kadar gula darah.
Meski begitu, bukan berarti fruktosa bisa dikonsumsi berlebihan. Dalam jangka panjang, fruktosa dalam kadar tinggi bisa memicu kenaikan kadar trigliserida dalam darah dan meningkatkan risiko terjadinya sindrom metabolik serta perlemakan hati.