Scroll untuk baca artikel
Tokoh

Kumpulan Kata-Kata Jalaluddin Rumi

×

Kumpulan Kata-Kata Jalaluddin Rumi

Sebarkan artikel ini

Gencil News- Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri atau yang lebih dikenal dengan nama Jalaluddin Rumi adalah salah seorang tokoh sufi yang paling terkenal pada zamannya. Beliau lahir di Samarkand pada tanggal 6 Rabiul Awwal 604 Hijriah atau 30 September 1207 Masehi.

Rumi merupakan penyair sufi yang telah memiliki banyak karya sastra, salah satu karyanya yang terkenal adalah kumpulan puisinya al-Matsnawi al-Maknawi. Melalui karya tersebut, Rumi menjadi salah seorang penyair sufi paling besar. Konon, karya tersebut juga dianggap sebagai revolusi terhadap ilmu kalam yang kehilangan semangat dan kekuatannya.

Dalam puisi-puisinya, Rumi selalu menyampaikan bahwa Tuhan adalah sebagai satu-satunya tujuan, tidak ada yang menyamainya. Banyak sekali kata-kata bijak Jalaludin Rumi yang bisa dijadikan inspirasi saat menjalani kehidupan sehari-hari.

Berikut kata-kata Jalaluddin Rumi.

1.Setiap waktu yang berlalu tanpa cinta akan menjelma menjadi wajah memilukan di hadapan Tuhan.

2.Apa yang menyakitimu, memberkatimu. Kegelapan adalah lilinmu.

3.Dari gunung arus air deras mengalir, dari tubuh kita jiwa pun bergerak karena ilham cinta.

4.Usaha dan doa tergantung pada cita-cita: Manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.

5.Segalanya yang kau lihat mempunyai akarnya di dalam dunia yang tak terlihat. Bentuk akan berubah, namun intisarinya tetaplah sama.

6.Kau harus hidup di dalam cinta, sebab manusia yang mati tidak dapat melakukan apa pun. Siapa yang hidup? Dia yang dilahirkan oleh Cinta.

7.Dalam perjalanan itu tak ada lorong sempit yang lebih sulit dari ini, beruntunglah orang yang tak membawa kedengkian sebagai teman.

8.Hawa nafsumu adalah induk segala berhala: berhala jasmani adalah ular, namun berhala ruhani adalah naga.

9.Adakalanya lebih baik bersama dengan orang yang kurang terhormat daripada tinggal seorang diri. Kendati gagangnya sudah rusak, setidaknya ia masih melekat di pintu.

10.Kekasih adalah segalanya, pecinta hanya sebuah tabir. Kekasih hidup abadi, pecinta hanyalah benda mati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *