Menara Masjid Abad ke-12, untuk Sementara, Aman dari Banjir – Menara masjid Jam, pusaka historis Afghan yang dimuliakan, telah diselamatkan dari bahanya nyata setelah ratusan pekerja mengalihkan banjir yang meluap yang mengkhawatirkan yang berdampak pada menara yang berasal dari abad ke-12, ujar para pejabat hari Senin.
Hujan lebat pekan lalu membuat air meluap membanjiri lembah sempit dimana menara masjid itu berlokasi, sebuah Situs Pusaka Dunia UNESCO yang berlokasi di bagian terpencil di provinsi Ghor sebelah barat.
Rekaman video dramatis memperlihatkan banjir dengan air keruh yang melanda dasar menara masjid, yang dibangun sekitar tahun 1190 dan puncak dari situs arkeologi yang ada di daerah sekitar.
Pemerintah Afghan mempekerjakan pekerja lokal yang bekerja selama tiga hari untuk mengalihkan banjir agar tidak melanda menara masjid tersebut.
“Saat ini bajir telah dialihkan namun banjir telah merusak dinding perlindungan setinggi 15 meter di sekeliling menara masjid tersebut,” tutur Abdul Hai Khatebi, seorang juru bicara untuk Gubernur Ghor, kepada AFP.
Fakhrudin Ariapur – direktur informasi dan budaya provinsi Ghor mengatakan – ada kebutuhan mendesak untuk melibatkan tim para pakar untuk membersihkan dasar menara masjid dan membangun dinding-dinding perlindungan yang benar.
“Saat ini tidak ada bahaya yang mengancam menara masjid itu, namun bila hujan turun lagi dan banjir kembali melanda, menara masjid ini akan tidak terlindungi dan rentan,” ujarnya kepada AFP.
Menara masjid Jam, yang berada di kawasan yang sebagian besar berada di bawah kendali Taliban, adalah bangunan batu bata kedua tertinggi di dunia, yang menjulang setinggi 65 meter.
Menaraa masjid ini terletak di perbatasan antara provinsi Ghor dan Herat, di jantung bekas kekaisaran Ghorid yang mendominasi Afghanistan dan sebagian India antara abad ke-12 dan ke-13.
Pada tahun 2002, menra masjid dan sisa-sisa arkeologi yang ada menjadi situs pertama di Afghanistan yang ditambahkan ke Daftar Pusaka Dunia UNESCO.
UNESCO menyatakan pihaknya masih belum dapat mengakses menara masjid itu.
“Segera setelah kondisinya memungkinkan, sebuah misi akan diorganisir … agar para pakar dapat mengkaji dengan benar situasi dan kondisi dari menara masjid itu,” ujar UNESCO dalam sebuah pernyataan.
Dibangun di atas bangunan fondasi bersegi delapan, menara masjid ini memiliki dua tangga ganda di bagian dalam dan dipenuhi dengan hiasan.
Warisan budaya Afghanistan yang kaya telah menghadapi bencana selama berpuluh-puluh tahun akibat ditelantarkan, salah urus, dan penjarahan, selain juga penghancuran yang disengaja di tangan Taliban.
Kepala eksekutif Afghanistan, Abdullah Abdullah, menyatakan dalam rapat kabinet bahwa pemerintah harus “mengambil lebih banyak tindakan serius untuk mencegah ancaman di masa depan terhadap keberadaan menara masjid itu.” [ww]