Rumah Radakng Kalbar, replika rumah adat Suku Dayak, menjadi salah satu landmark terbesar di Kota Pontianak setelah Tugu Khatulistiwa.
Diresmikan pada tahun 2013 oleh Gubernur Kalimantan Barat, rumah adat ini memiliki panjang 138 meter dengan tinggi mencapai 7 meter, menjadikannya sebagai rumah adat terbesar di Indonesia.
Berlokasi di Jalan Sutan Syahrir, Kota Baru, Pontianak, Rumah Radakng menjadi pusat kesenian dan kebudayaan Suku Dayak serta destinasi wisata yang menarik minat pengunjung.
Keunikan dan Fungsi Rumah Radakng Kalbar sebagai Pusat Kebudayaan
Rumah Radakng tidak hanya megah secara ukuran, tetapi juga sarat akan makna budaya. Selain menjadi ikon wisata Kalimantan Barat, rumah adat ini berfungsi sebagai pusat kesenian Suku Dayak dan tempat berbagai acara adat serta pertemuan penting masyarakat Dayak.
Rumah Radakng juga dirancang untuk dapat menampung hingga 600 orang, menjadikannya tempat ideal bagi kegiatan kebudayaan berskala besar.
Karakteristik Rumah Radakng: Rumah Adat Terbesar dan Tertinggi di Indonesia
Sebagai rumah adat terpanjang dan tertinggi di Indonesia, Rumah Radakng memiliki ketinggian unik yang mencapai 7 meter. Ketinggian ini didesain untuk melindungi penghuni dari potensi banjir dan bahaya binatang buas. Bentuk rumah yang memanjang dan lebar atap yang bisa mencapai 300 meter menambah keunikan rumah adat ini. Atap rumah dibuat bertingkat, dengan pelataran yang menghubungkan kamar-kamar, serta anak tangga berjumlah ganjil sebagai ciri khasnya.
Sebutan Lain untuk Rumah Panjang Dayak
Rumah Panjang atau Betang merupakan nama lain dari Rumah Radakng yang diambil dari bahasa Dayak Kanayatn. Masing-masing sub-suku Dayak memiliki sebutan berbeda untuk rumah adat mereka, tergantung rumpun Dayak asalnya, seperti rumpun Dayak Iban, Apo Kayan, dan Ot Danum. Rumah panjang ini umumnya tersebar di wilayah pedalaman Kalimantan, terutama di sekitar hulu sungai, yang menjadi pusat pemukiman suku Dayak.
Rumah Radakng sebagai Sarana Pelestarian Adat dan Budaya Dayak
Kehadiran Rumah Radakng di Kalimantan Barat juga menjadi sarana pelestarian budaya bagi Suku Dayak. Dengan berbagai aktivitas seni dan pertemuan adat yang diselenggarakan di Rumah Radakng, masyarakat Dayak terus mempertahankan tradisi dan nilai-nilai luhur mereka. Pertemuan adat yang diadakan di rumah ini mencakup musyawarah, penetapan sanksi, dan pembahasan norma adat, menjadikan Rumah Radakng sebagai tempat yang sakral dan penting bagi masyarakat Dayak.
Daya Tarik Wisata: Rumah Radakng sebagai Ikon Pariwisata Kalimantan Barat
Rumah Radakng kini menjadi daya tarik wisata utama di Pontianak. Keunikan dan kemegahan rumah adat ini menarik minat wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, yang ingin mengenal lebih dalam tentang budaya Suku Dayak. Dengan ukurannya yang spektakuler dan desain arsitektur yang khas, Rumah Radakng membawa arti positif bagi pengembangan pariwisata di Kalimantan Barat.
Para wisatawan dapat menyaksikan langsung kegiatan seni dan budaya yang diadakan di Rumah Radakng, seperti tari-tarian tradisional Dayak dan berbagai upacara adat yang unik.
Rumah Radakng dan Keunikan Arsitektur Adat Kalimantan Barat
Keunikan arsitektur Rumah Radakng terletak pada struktur kayu yang kokoh, disertai dengan hiasan khas Dayak di dinding dan tiang rumah. Warna-warna cerah dan motif etnik yang menghiasi rumah panjang ini melambangkan kekayaan budaya Suku Dayak yang sarat akan makna dan nilai-nilai kearifan lokal.