Gencil News– Saos tomat merupakan makanan pelengkap dalam sebuah hidangan atau jamuan makan untuk menambah cita rasa tertentu pada sebuah masakan.
Menurut Heinz, lebih dari 650 juta botol dari berbagai saos tomat terjual di dunia setiap tahun ke 140 negara.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito menyampaikan:
“Cina merupakan tempat pertama tercipta ketchup di Inggris, Asal usul kata “ketchup” berasal dari kata Hokkien Cina “ke-tsiap”, yakni nama saos yang terbuat dari ikan fermentasi, sejenis saus ikan”
Tampaknya pelaut dan pedagang Inggris menemukan itu ketika datang ke Asia Tenggara pada 1600an, saus ikannya para pedagang bawa dari Cina ke Vietnam.
- Kotoran dan Bulu Ayam di Jalan Gajah Mada, Tim Gabungan Bertindak
- Ojol Teriak! Potongan Biaya Aplikasi Naik Hingga 30%
- Pemprov Kalbar Dukung Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur 2025-2030
- Mandiri U-20 Challenge Series 2025: Ajang Persiapan Timnas untuk Piala Asia
- Kemudahan Perizinan Usaha, Kunci Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Barat
Ketchup awalnya berbentuk sangat cair, sebagian besar masuk dalam campuran sup, saus, daging dan ikan.
Bahan dasar tomat baru dipakai sebagai bahan pada 1812. Resep saus tomat yang pertama dikenal ditulis oleh James Mease, ilmuwan dan holtikurturalis.
James mease juga menyebut tomat sebagai “apel cinta” dalam resepnya yang mengandung bahan tomat yang sudah tercampur, rempah-rempah dan brandy.
Pada abad tersebut ada pendapat yang menyampaikan bahwa saos tomat pada masa lalu mengandung bahan pengawet.
Bahan pengawet berbahaya tersebut seperti tar batubara untuk memberi warna merah pada saos.
Bahkan, Salah satu dokter Amerika, Harvey Washington Wiley, menegaskan ketidaksukaannya pada penggunakaan benzoat.
Sehingga pada akhir abad ke-19, Ia bersikeras bahwa pengawet tidak perlu selama bahan bakunya cukup berkualitas tinggi.
Meski saus tomat dan sambal sebenarnya merupakan pilihan yang cukup sehat, terlalu sering mengonsumsinya juga ada risikonya buat kesehatan.
Menurut Food Standards Agency (FSA), yaitu badan pengawas makanan di Inggris, makanan yang termasuk tinggi garam mengandung 0,5 sampai 0,6 gram natrium per 100 gram. Sedangkan saus botolan mengandung hingga 1,2 gram natrium per 100 gram.
- Kotoran dan Bulu Ayam di Jalan Gajah Mada, Tim Gabungan Bertindak
- Ojol Teriak! Potongan Biaya Aplikasi Naik Hingga 30%
- Pemprov Kalbar Dukung Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur 2025-2030
- Mandiri U-20 Challenge Series 2025: Ajang Persiapan Timnas untuk Piala Asia
- Kemudahan Perizinan Usaha, Kunci Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Barat