Scroll untuk baca artikel
Unik

Seorang Pria Nekat Jual Ginjal Demi Membeli Iphone dan Ipad

×

Seorang Pria Nekat Jual Ginjal Demi Membeli Iphone dan Ipad

Sebarkan artikel ini
Seorang Pria Nekat Jual Ginjal Demi Membeli Iphone dan Ipad
Seorang Pria Nekat Jual Ginjal Demi Membeli Iphone dan Ipad

Gencil News – Seorang pria asal China nekat menjual ginjal miliknya demi membeli barang elektronik terbaru dengan harga mahal.

Pria asal China yang bernama Wang Shangkun ini menjual ginjalnya demi bisa membeli iPhone dan iPad terbaru keluaran Apple, Shangkun nekat menjual salah satu ginjalnya.

Mengutip dari Mirror, pria 25 tahun itu menjual ginjalnya pada tahun 2011 di sebuah pasar gelap di China. Dari penjualan ginjalnya itu, Shangkun berhasil memperoleh sekitar Rp 48 juta.

Dari hasil penjualannya itu, uang tersebut kemudian ia gunakan untuk membeli iPhone 4 dan iPad 2.

Baca juga  Emak-emak Teriak Naik Ke Mimbar Masjid Mujahidin Saat Khutbah Jumat

“Kenapa aku membutuhkan ginjal kedua? Satu sudah cukup,” terang Shangkun.

Sayangnya usai menjual ginjalnya itu, kondisi Shangkun memburuk. Ia menjadi sakit-sakitan karena operasi ginjal yang ia jalani rupanya tidak higienis sehingga menyebabkan infeksi serius.

Karena hal itu, akhirnya Shangkun pun baru mau terbuka dan menceritakan kepada ibunya bahwa sebenarnya dia telah menjual ginjalnya untuk membeli perangkat terbaru keluaran Apple. Usai insiden tersebut orang-orang yang terlibat dalam penjualan ginjal itu pun ditangkap dan dihukum.

Sementara itu karena keterbatasan biaya, keluarga Shangkun pun tak bisa mengeluarkan banyak uang untuk pengobatan demi mengembalikan kondisi Shangkun. iPhone dan iPad yang ia beli pun tak bisa membantu karena harganya yang sudah semakin menurun.

Baca juga  Nenek Viral, Rohaya Meninggal Dunia di Sumsel

Usai 9 tahun berlalu, kondisi Shangkun pun semakin memprihatinkan. Shangkun kini hanya bisa terbaring di tempat tidur dan harus menjalani cuci darah rutin karena gagal ginjal yang dialaminya. Namun karena biaya yang tak murah, Shangkun pun hanya bisa bertahan hidup dari sumbangan orang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *