Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Regional Kalimantan menggelar Rapat Kerja Komisariat Wilayah V. Sebanyak 9 Walikota berkumpul yaitu Wali Kota Pontianak, Singkawang, Banjarmasin, Balikpapan, Banjarbaru, Tarakan, Samarinda, Palangkaraya dan Bontang membahas perkembangan isu nasional terkini hingga seputar daerah seperti Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD).
Gencil News – Wali Kota Bogor selaku Ketua APEKSI menenyebut semangat Apeksi adalah semangat belajar. Ia mengapresiasi pembangunan Kota Pontianak, salah satunya Mesjid Raya Mujahidin yang terletak di Jalan Ahmad Yani.
“Kemarin saya dijemput Sekda dan Wali Kota Pontianak, sambutannya luar biasa. Sempat jalan-jalan keliling kota sore hari menyaksikan megahnya pembangunan di sini (Pontianak). Kota Pontianak layak disebut sebagai benchmarking Kota Infrastruktur. Tak hanya itu, tapi juga benchmarking kota penuh keragaman,” sebut Wali Kota Bogor tersebut.
Bima berharap, Apeksi, dengan potensi yang besar, dapat menjadi referensi kebijakan nasional. “Dengan sejumlah 90 kota sebagai anggota yang mencapai APBN sebesar 166 trilliun rupiah,” tuturnya.
Ia mengatakan, kebijakan dan peraturan tak hanya disosialisasikan sebagai agenda formal, tapi juga diimplementasikan.
Dalam agenda itu pula, Bima menyinggung persoalan SIPD. Menurutnya hampir sebagian besar pemerintah daerah mengalami kendala dalam mengimplementasikan SIPD.
“Karena daerah-daerah belum siap dan sistem terlalu kaku, serta tidak fleksibel,” ujarnya.
Ia menambahkan, ketika ada persoalan teknis maka hal itu tidak memberikan ruang gerak terhadap inovasi daerah.
Tujuan SIPD ini dinilainya baik, hanya menurutnya mesti diiringi dengan kesiapan pemerintah daerah. Oleh sebab itu ia meminta pemerintah pusat untuk bisa memberikan atensi lebih dalam melakukan bimbingan kepada pemerintah daerah.
“Karena ini akan mempengaruhi semua agenda pembangunan,” ungkap Bima.
Selain persoalan SIPD, penyederhanaan birokrasi juga menjadi sorotan peserta raker Apeksi. Dalam hal ini, bagaimana melihat struktur serta potensi keunikan wilayah.
“Lalu menimbang faktor lain sehingga jangan sampai penyederhanaan ini tidak bisa dilaksanakan karena tidak realistis,” serunya.
Ia berujar agar seluruh anggota Apeksi bersama-sama mengembangkan potensi seluruh anggota sehingga terjadinya akselerasi dalam pemulihan ekonomi. Seperti di Kota Pontianak di mana ekonomi tetap berdenyut tetapi kasus Covid-19 tetap bisa dikendalikan.
“Saya kira ini merupakan satu contoh yang baik, ada ketegasan dari pemerintah,” tukasnya.
Gubernur Kalbar Sutarmidji berharap Apeksi di bawah kepemimpinan Wali Kota Bogor, Bima Arya, bisa maju pesat dan memberikan kontribusi bagi kemajuan tata kelola pemerintahan.
“Kita harus sampaikan apa yang harus kita sampaikan, kita harus lakukan yang harus kita lakukan,” pungkasnya.