Gencil News – Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson memimpin Agenda High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Kayong Utara di Pendopo Bupati Kayong Utara, Senin (15/1/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Harisson menegaskan bahwa inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian suatu daerah. Oleh karena itu, penanganan inflasi harus menjadi perhatian serius dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk Bupati dan Walikota.
“Saya tegaskan kepada seluruh Bupati dan Walikota di Kalimantan Barat untuk serius dalam menangani inflasi. Jangan sampai kita dianggap tidak serius oleh Pemerintah Pusat,” kata Harisson.
Pj. Gubernur Harisson juga menyoroti kinerja beberapa Bupati dan Walikota yang dianggap kurang serius dalam menangani inflasi. Ia menyebutkan bahwa masih ada beberapa kepala daerah yang tidak memahami angka dan komoditas yang memberi andil inflasi di daerahnya.
“Bahkan indeks ketahanan harga, jangan-jangan dia tak paham. Ini karena banyak yang menganggap remeh hal ini. Bahkan sebagian tidak melaporkan indeks ketahanan harga di wilayahnya,” kata Harisson.
Untuk itu, Pj. Gubernur Harisson meminta kepada Bupati dan Walikota untuk rutin mengecek secara langsung harga dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat di wilayahnya. Ia juga meminta kepada Bupati dan Walikota untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti BPS, BI, dan stakeholder lainnya, dalam menangani inflasi.
“Saya harapkan bapak ibu sering-sering turun ke pasar. Tanya informasinya kalau perlu dengan pedagang. Nah dari situ kita paham apa yang menjadi masalah ini. Sehingga kita bisa mengambil langkah yang lebih efektif dalam menyelesaikan permasalahan ini,” kata Harisson.
Terkait dengan Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah, Pj. Gubernur Harisson sependapat dengan implementasi modernisasi sistem keuangan tersebut.
Hal ini sejalan dengan semangat digitalisasi penyelenggaraan pemerintahan yang telah dilaksanakan oleh Pemprov Kalbar.
“Saya sangat mendukung digitalisasi keuangan. Ini memudahkan kita memonitor arus kas keuangan. Pemprov juga telah melaksanakan program ini. Pemkab Kayong Utara juga harus melaksanakan program ini. Dimulai dari transaksi rutin, aliran kas daerah, perpajakan hingga retribusi,” kata Harisson.
Pj. Gubernur Harisson berharap dengan adanya pertemuan tersebut, seluruh pemangku kepentingan dapat lebih bersinergi dalam menangani inflasi dan percepatan dan perluasan digitalisasi daerah.