Gencil News – Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Pintauli Romangasi Siregar resmi dilantik oleh Gubernur Kalbar di Aula Garuda Gedung Layanan Terpadu Kantor Gubernur, Rabu (3/5/2023).
Untuk menangani stunting, Gubernur mengungkapkan beberapa indikator yang harus di perhatikan kepala BKKBN. Salah satunya adalah dengan memperhatikan masyarakat yang kurang mampu.
Kedua, kerjasama antara BKKBN dan dinas kesehatan diperlukan guna melengkapi pengadaan peralatan yang berkaitan dengan parameter ukur misalnya pemeriksaan USG dan SSG sehingga dapat mencegah stunting sejak bayi dalam kandungan.
“Kemudian sosialisasi terus terkait apa itu stunting, apa sebabnya. Sehingga masyarakat tau dan semuanya harus terlibat,” ujar Gubernur.
Disaat yang sama, Deputi Balai Latbang BKKBN Muhammad Rizal Martua Damanik menuturkan, bahwa angka stunting di Kalbar mencapai diangka 27 persen.
Diungkapkannya angka tersebut masih tergolong cukup tinggi jika dibandingkan dengan target pemerintah yakni 14 persen.
“Oleh karena itu dalam diskusi yang sudah kita lakukan ada beberapa strategi-strategi yang perlu dilakukan, karena kita ketahui masalah stunting ini merupakan multifaktor. Dan salah satu poin bagaimana kita mencegah lahir ya bayi stunting baru diantaranya mensosialisasikan stunting ini kepada para calon penganti baru agar sicalon pengantin ini bisa tahu bagaimana, atau apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi stunting sehingga bisa dicegah lebih dini,” jelas Deputi Latbang BKKBN.
Usai dilantik, Kepala BKKBN Pintauli Romangasi Siregar mengungkapkan akan terus berkoordinasi dengan jajaran stakholder terkait dalam percepatan dalam penurunan angka stunting di Kalbar.
“Sesuai dengan target arahan Bapak Gubernur memang kelemahan kita ada didata. Dan pada hari Kamis yang lalu kita juga sudah bertemu dengan Dinas Kesehatan sehingga dalam waktu dekat ini kita ingin mengetahui data-data stunting ada dimana saja, dan semua itu harus linear dengan by name by addres”, kata Pintauli Romangasi.
“Dalam waktu dekat ini kita sudah tahu persis bahwa target yang ingin kita kejar untuk penurunan angka stunting yang dinginkan Bapak Gubernur yaitu terkait data ibu hamil,”ungkapnya.
“Berdasarkan data yang ada, data ibu hamil yang rajin melakukan pengecekan di Kalbar ini cukup tinggi dan disaat proses melahirkan itu diperlukan kajian lebih jauh bersama perguruan tinggi maupun peneliti untuk dapat mencegah agar tidak terjadinya stunting,” lanjutnya.